News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Gubernur Jatim Pimpin Rakor Percepatan Penanganan Bencana Antisipasi Bencana Hidrometrologi

Gubernur Jatim Pimpin Rakor Percepatan Penanganan Bencana Antisipasi Bencana Hidrometrologi

Surabaya www.pintubatu.com - Pj Walikota Batu, Aries Agung Paewai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penanganan Bencana di Wilayah Jawa Timur, antisipasi Bencana Hidrometrologi Tahun 2023-2024, di wilayah Jawa Timur, Senin (9/10/2023).

Rapat ini dipimpin oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, dan Wakil Ketua dan Anggota Komisi 8 DPR RI, serta Bupati/Walikota Se-Jatim.
Sesuai dengan Prediksi BMKG el Nino akan terjadi sampai bulan Januari-Februari 2024, dan saat ini yang masih terjadi adalah bencana kebakaran hutan dan lahan, serta beberapa pekan ini adalah kebakaran di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah.

"Kejadian ini bisa menjadi pengalaman bagi kita, bagaimana kita bisa mengambil langkah yang tepat dan dengan bergerak bersama maka setiap gerakan akan lebih cepat dilakukan, semuanya adalah untuk menyelamatkan masyarakat," jelasnya.
Suharyanto mengingatkan kepada seluruh Kepala BPBD, agar pada saat kegiatan tanggap darurat memegang fungsi komando, sehingga penanganan bencana lebih baik lagi.

BNPB juga menjelaskan ada 33 kegiatan di Jawa Timur pada Tahun 2023, salah satunya peringatan dini bencana tsunami. Bencana di Jatim menurutnya sudah mulai meningkat 60 persen, ia berharap BPBD tidak ragu menentukan masa tanggap darurat.
Gubernur Khofifah menyampaikan terimakasih atas kerjasama dan pendampingan dalam penanganan bencana di Jawa Timur. "Kita diberikan pendampingan dan ruang yang luar biasa dari BNPB terkait tanggap darurat, sekarang kami masih fokus di cadangan beras pemerintah untuk bisa menekan harga pangan di masyarakat," kata Gubernur.

Masa tanggap darurat bisa digunakan dalam 14 hari, bisa digunakan dari candangan Pemprov Jatim. Gubernur juga menginstruksikan untuk normalisasi saluran air, pompa air, cek dam dan sampah di sungai.
Kota Batu mempunyai tujuh potensi bencana besar yakni banjir, banjir bandang, karhutla, tanah longsor, gempa, cuaca ekstrem dan erupsi gunung berapi.

Pj Walikota Batu, Aries Agung Paewai berharap dengan pengalaman yang pernah terjadi di kota Batu maka masyarakat lebih sadar terhadap potensi bencana sekaligus cara untuk evakuasi dari lokasi bencana. BPBD Kota Batu sendiri telah menyiapkan langkah-langkah mitigasi bencana yang diperlukan jika sewaktu-waktu terjadi musibah yang tidak diinginkan namun kita semua berharap bahwa kejadian bencana terhindar dari Kota Wisata Batu.
Sementara itu, Pemerintah Kota Batu mendapatkan bantuan dari BNPB untuk mengatasi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Gunung Arjuno beberapa waktu yang lalu. (Erwin)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment