News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Urgensi Forum PRB Dalam Membangun Ketangguhan Masyarakat Urban Sadar Bencana

Urgensi Forum PRB Dalam Membangun Ketangguhan Masyarakat Urban Sadar Bencana

Surabaya pintubatu.com - Dalam rangka menyambut bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional XI tahun 2023, Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB) Jakarta mengadakan acara ngobras (ngobrol bareng santai), yang dilakukan secara daring,  Jumat (15/09/2023) malam.

Kegiatan yang digelar pertama ini mengambil tema “Urgensi Forum PRB Dalam Membangun Ketangguhan Masyarakat Urban Sadar Bencana” ini diikuti oleh pengurus Forum PRB dari berbagai daerah di Indonesia, dalam rangka berbagi praktik baik membangun ketangguhan masyarakat perkotaan, yang senyatanya belum menjadi perhatian banyak pihak.
Pangarso Suryotomo, pembina Forum PRB DKI Jakarta, dalam sambutannya mengatakan bahwa kondisi masyarakat urban itu sangat heterogen, sedangkan infrastruktur yang dapat dinikmati sangat minim. 

Hal ini menyebabkan kesadaran terhadap potensi bencana masih rendah. Apalagi didukung dengan sikap individualis karena tuntutan kerja yang menyita waktunya. Padahal di Jakarta potensi bencananya cukup besar. Seperti gempa, kebakaran dan polusi udara. Termasuk juga bencana sosial, seperti tawuran antar kelompok.

“Masyarakat urban sering ditandai dengan kondisi yang kumuh dan kurang memiliki kesadaran akan pentingnya kebersihan, kesehatan dan pendidikan. Inilah tantangan forum membangun ketangguhan terhadap adanya potensi bencana di daerahnya,” tuturnya.

Dikatakan pula, karena sikap individu dan tidak mau tahu tentang masalah bencana, maunya mereka ingin terus dibantu pemerintah. Tugas forum adalah bagaimana memberdayakan mereka lewat peningkatan kapasitas agar tumbuh rasa peduli dan sadar bencana. Sehingga dapat melakukan upaya penyelamatan mandiri sebelum bantuan dari luar berdatangan. Mengingat bahwa bencana itu urusan bersama.
Sementara Berton, dari BNPB, mengatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang sering dilanda berbagai bencana dengan segala dampaknya, maka, diharapkan keberadaan Forum PRB sebagai mitra kritis BPBD, dapat memberi masukan kepada pemda setempat terkait dengan potensi bencana dan solusinya, yang berguna untuk menyusun kebijakan daerah yang pro pengurangan risiko bencana (PRB). 

“Program sosialisasi PRB kepada masyarakat urban hendaknya diikuti dengan pelatihan secara berkala untuk membentuk masyarakat urban yang tangguh bencana. Masalahnya, bagaimana caranya agar masyarakat mau diajak belajar PRB,” ujarnya.

Sedangkan Lukman, salah seorang pengurus Forum PRB Jakarta, mengatakan bahwa keberadaan forum sudah ada Pergubnya. Beberapa kali dilibatkan dalam penilaian gedung dan hasil rekomendasinya sudah diserahkan ke Pemda. 

Adapun program yang sedang dijalankan adalah pembentukan forum tingkat kelurahan, pelatihan kedaruratan untuk masyarakat urban, komunitas ojek online, pembuatan jalur evakuasi dan melakukan mitigasi hunian vertikal, serta program  SPAB untuk siswa, kelompok disabel, dan guru PAUD.
Sekjen  Platform Nasional PRB, Ninil RM. Jannah, mengatakan bahwa sudah saatnya Forum PRB membangun ketangguhan masyarakat urban dengan menggunakan konsep Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK) . Termasuk mengadakan pelatihan Urban SAR bagi relawan.

Masih menurut alumni fakultas kedokteran Universitas Airlangga Surabaya ini, definisi Kota Tangguh menurut BNPB adalah Kota yang mampu menahan, menyerap, beradaptasi, dengan risiko bencana dan memulihkan diri dari akibat bencana secara tepat waktu dan efisien, sambil tetap mempertahankan struktur dan fungsi dasarnya. 

“Kota yang tangguh mampu menahan guncangan dan tekanan dari ancaman bencana alam dan ancaman terkait iklim,” lanjutnya.

Ninil, yang sedang menmpuh program pasca sarjana juga menyampaikan tentang 10 langkah mendasar untuk Kota tangguh. Diantaranya adalah organisasi dan koordinasi, dalam membangun aliansi lokal, alokasi anggaran untuk PRB, mengelola data ancaman dan kerentanan mutakhir, menyusun penilaian risiko dan menggunakan ini sebagai dasar perencanaan dan kebijakan, serta membangun sistem peringatan dini dan kapasitas tanggap darurat.

Sadiq, dari Sulawesi Tengah, mengatakan bahwa di dalam kegiatan ini hendaknya juga perlu dipikirkan, pendekatan apa yang sesuai dengan kondisi masyarakat urban untuk melakukan sosialisasi PRB, dalam rangka membangun ketangguhan masyarakat urban.
 
Mengingat animo kegiatan ini sangat besar, maka menurut moderator, diharapkan kegiatan daring ini dapat diadakan secara berkala dan bergantian penyelenggaranya. Disepakati kegiatan selanjutnya akan diampu oleh Forum PRB Kalimantan Selatan. [ebas]

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment