Pj Walikota Batu, Menghadiri Njenang Bareng Metri Bumi Desa Tulungrejo
Njenang Bareng yang dilaksanakan di Lapangan Translok RW 13 Dusun Wonorejo Desa Tulungrejo dalam rangka Metri Bumi Desa Tulungrejo. Merupakan wujud gotong royong dan kebersamaan warga masyarakat dari 5 Dusun Junggo, Wonorejo, Gerdu, Gondang dan Kekep. Jenang bukan sekedar makanan khas yang digemari rakyat Tanah Jawa, tetapi jenang juga memiliki filosofi dan simbol yang diyakini sebagai doa, persatuan, harapan dan semangat.
Oleh karena filosofi yang sangat mendalam, Aries berharap tradisi Njenang Bareng terus dilestarikan untuk semangat kekompakan dan persatuan masyarakat di desa.
"Saya pertama kali njenang bareng. Saya baru melihat tradisi yang mengedepankan kekompakan. Tradisi ini perlu dilestarikan. Terutama membangun kekompakan dan kegotong rotongan. Filosofi yang harus diangkat untuk menjaga persatuan dan kedamaian desa itu sendiri," jelas Aries di tengah-tengah kemeriahan Njenang Bareng yang juga dihadiri Khamim Tohari, Anggota DPRD Kota Batu, Perwakilan Forkopimda, Kepala Desa Tulungrejo dan mantan Wakil Walikota Batu Punjul Santoso beserta istri.
Ternyata tidak mudah ngudek jenang. Aries menjelaskan ternyata berat ngudek jenang sehingga betul-betul diperlukan kekompakan dan kebersamaan sehingga hasilnya bagus. "Ternyata berat juga, kalau tidak dilakukan bareng-bareng hasilnya tidak akan bagus," tambahnya.
Sebelum Njenang Bareng, acara diawali dengan senam dan jalan sehat start dari Lapangan Translok melewati Dusun Junggo, melewati RW 12 dan RW 15 finis di lapangan Translok yang diikuti oleh ribuan masyarakat dan juga bazaar UMKM yang diikuti 18 RW di Desa Tulungrejo. Rahayu Desa Tulungrejo.
Post a Comment