News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Bantengan, Nasionalisme, Demokrasi

Bantengan, Nasionalisme, Demokrasi

Banteng dalam filosofi HOS Tjokroaminoto merupakan gambaran dari karakter manusia Indonesia yang lembut, welas-asih, gotong-royong,, dan Egaliter. Tetapi, ketika ditindas Banteng akan melawan dengan sepenuh tenaga, yang oleh Tjokroaminoto digambarkan dengan Banteng Ketaton.

Dalam Panji Syarikat Islam digambarkan Banteng Ketaton berada di bawah simbol Bulan Sabit dan Bintang. Belakangan, Ir. Soekarno mohon ijin ke Tjokroaminoto untuk mengambil simbol Banteng' (tapi hanya kepalanya saja) untuk simbol Partai Nasional Indonesia (PNI).

Di luar itu, kepala Banteng juga dijadikan simbol sila Ke-4, sila musyawarah atau demokrasi. Banteng adalah binatang yang suka berkelompok, yang saling melindungi satu sama lain, dan menyelesaikan masalah secara bersama. Tidak ada yang diposisikan sebaga raja dalam sekumpulan binatang Banteng. Karakter Banteng inilaah yang menjadi filosofi demokrasi Indonesia yang Egaliter.

By the way, jauh sebelum Tjokroaminoto dan Soekarno, masyarakat Jawa memang sudah mengidentifikasikan dirinya sebaga Banteng'. Hal ini bisa dilacak, misalnya, dalam History of Java karya Raffles atau dalam Nusa Jawa karya Denise Lombard.

Bantengan sebagai kesenian senafas dengan menghayati karakter manusia Indonesia. Hari ini Minggu, (6/8/2023), di Kota Batu, karnaval 1000 Banteng digelar. Sebuah kesenian rakyat untuk merayakan jati diri kita sebagai manusia Indonesia.

Haris El Mahdi
GUSDURian

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment