News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Warga RW 6 Kelurahan Keputih Berharap, Program Kampung Tangguh Diaktifkan Kembali

Warga RW 6 Kelurahan Keputih Berharap, Program Kampung Tangguh Diaktifkan Kembali


Surabaya pintubatu.com - Dalam rangka membahas program kerja, pengurus rukun warga (RW) 06 Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo Surabaya, mengadakan rapat terbatas, Rabu (26/07/2023) malam. Rapat ini dihadiri oleh seluruh pengurus RT di lingkungan RW 06, beserta para tokoh masyarakat.

Adapun program yang menjadi prioritas adalah rencana pembangunan kantor balai RW, masalah larangan parkir di pinggir jalan, iuran bulanan, dan memanfaatkan fasilitas umum yang sudah ada untuk kegiatan pendidikan anak usia dini (PAUD). namun semua program prioritas itu masih akan dikonsultasikan ke Kelurahan terkait dengan bantuan anggaran.

Dalam kesempatan itu, Rusiana Ahwati, mengusulkan agar keberadaan kampung tangguh yang pernah dibentuk jamannya pandemi covid-19 dulu diaktifkan kembali. Hal ini terkait dengan program Kelurahan Tangguh Bencana.


“Waktu saya ikut kegiatan di BPBD Kota Surabaya, salah satu pejabatnya mengatakan agar komunitas relawan di Kota Surabaya merapat ke pengurus kampung tangguh untuk bersama-sama mengaktifkannya untuk membangun kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana yang mungkin terjadi di Surabaya,” katanya.

Dikatakan pula, bahwa menurut penelitian dari Pusat Studi Gempa Nasional (PUSGEN), di Surabaya terdapat sesar aktif yang berpotensi menimbulkan gempa besar. Untuk itulah dengan diaktifkannya kembali kampung tangguh, yang berkerjasama dengan komunitas relawan akan sangat membantu BPBD mensosialisasikan upaya pengurangan risiko bencana kepada warga Surabaya.

“Perlu diingat bahwa bencana itu merupakan urusan bersama. Apabila terjadi bencana, masyarakatlah yang menjadi korban pertama sekaligus penolong sebelum bantuan dari luar berdatangan. Untuk itulah mereka perlu disadarkan tentang adanya potensi bencana dan dapat berbuat sesuatu secara mandiri saat terjadi bencana,” kata salah satu pengurus RT 02, bidang sosial.


Rusi juga menambahkan bahwa BPBD Kota Surabaya telah melakukan sosialisasi pengurangan risiko bencana ke sekolah melalui program SPAB, dan masyarakat yang daerahnya memiliki potensi bencana. Seperti di wilayah pesisir yang sering terjadi banjir rob.

Namun, usulan mengaktifkan kampung tangguh ditolak dengan alasan program itu sudah bubar seiring dengan musnahnya wabah covid-19 yang membawa banyak korban jiwa. Era pandemi sudah berubah menjadi endemi, namun masyarakat masih tetap diharapkan waspada dengan menjaga kesehatannya.

“Saya kira, kampung tangguh yang dulu itu khusus untuk menangani covid-19. jadi kalau kampung tangguh yang dimaksud terkait dengan antisipasi bencana, tentunya perlu menunggu arahan dari Kelurahan, termasuk bagaimana aturannya dan pendanaannya,” kata Sanoto, diiyakan oleh yang lainnya.

Mungkin, nanti dapat diagendakan kegiatan sosialisasi pengurangan risiko bencana untuk bunda PAUD, dan pelatihan pemadaman kebakaran dengan mengundang dinas pemadam kebakaran atau komunitas relawan yang dapat diajak bekerjasama, pungkasnya. [eBas]


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment