News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Gempa Bantul Menggoyang Kesadaran, Pentingnya Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana

Gempa Bantul Menggoyang Kesadaran, Pentingnya Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana

 


Beberapa waktu yang lalu, beberapa personil Jamaah LC (Lorong education) bersama beberapa pihak berkolaborasi mengadakan sosialisasi program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di beberapa sekolah. Dalam kegiatan itu sekaligus juga diadakan praktek pemadaman kebakaran dan simulasi bencana gempa bumi.

Sebagai narasumber, masing-masing personil menggunakan metode penyampaian materi dengan caranya sendiri. Tidak harus seragam, yang penting peserta dapat memahami pesan yang disampaikan. Seperti paham bahwa di daerahnya memiliki potensi bencana, serta mengerti apa yang harus dilakukan jika ada bencana (dalam hal ini gempa bumi), untuk penyelamatan mandiri sebelum bantuan datang.


Agenda sosialisasi kebencanaan itu tidak hanya dilakukan di sekolah saja. Namun personil Jamaah LC juga menyasar masyarakat, sebagai upaya membangun ketangguhan menghadapi bencana secara mandiri. Hal ini mengingat bahwa jika ada bencana, maka masyarakatlah yang akan menjadi korban pertama, sekaligus menjadi penolong pertama bagi keluarga dan tetangganya.

Untuk itulah masyarakat harus ditingkatkan wawasannya terkait dengan masalah kebencanaan melalui kegiatan sosialisasi, edukasi, maupun simulasi, yang konon dapat didukung oleh dana Desa/Kelurahan. Walaupun nyatanya semua masih dilakukan sendiri secara bergotong royong, karena panjangnya proses administrasi dan birokrasi.


Waktu terus berlalu. mungkin, apa yang telah dilakukan oleh Jamaah LC beserta para pihak terkait materi kebencanaan, mulai dilupakan oleh sasaran didiknya karena banyaknya kesibukan hidup yang menyita waktunya. Tetiba daerah Bantul dan sekitarnya digoyang gempa yang cukup membuat banyak orang panik. 

Dilaporkan beberapa kabupaten/kota terkena dampak. Masing-masing BPBD juga telah melaporkan kerusakan yang diakibatkan gempa. Seperti misalnya dinding rumah ambrol, bahkan konon ada korban meninggal dunia karena kaget.

Dikabarkan juga beberapa lokasi di Surabaya juga ikut merasakan goyangan gempa Bantul, walaupun tidak membahayakan. Paling tidak, diharapkan peserta yang telah “dilatih” oleh Jamaah LC memiliki kesiapsiagaan menghadapi segala kemungkinan jika terjadi gempa. Mengingat hasil penelitian Pusgen (Pusat Studi Gempa Nasional), Kota Surabaya memiliki potensi gempa yang cukup besar.

Y


a, indonesia memang masuk wilayah rawan gempa. Bisa jadi gempa Bantul kemarin juga “berkunjung” ke warga Kota Surabaya dengan segala dampaknya. Untuk itulah upaya membangun ketangguhan itu menjadi penting dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini BPBD Kota Surabaya. Sementara Jamaah LC sebagai salah satu komunitas relawan, adalah “pemain pembantu” dalam menjalankan tugas-tugas kemanusiaan. Bukan pemain utama, sehingga perlu adanya koordinasi yang harmonis.

Dalam grup Whatsapp PRBBK (Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas) Indonesia, entah siapa yang menulis (hanya berinisial A), kiranya perlu diperhatikan oleh para pihak (khususnya BPBD) dalam rangka membangun kesiapsiagaan. Disana dituliskan akan pentingnya kampanye dan edukasi kesiapsiagaan bencana yang harus dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan massif untuk menjangkau ratusan juta penduduk, terutama untuk anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas

Juga diusulkan perlunya simulasi rutin minimal 2 kali dalam setahun untuk seluruh warga, serta penyusunan rencana siap siaga di tingkat keluarga, sekolah, lingkungan kerja, dan komunitas lainnya yang dilakukan secara partisipatif dan tertulis. Yang bagaimana itu? Entahlah nanti bisa didiskusikan lebih lanjut.


Dia juga mengusulkan pentingnya pemeriksaan dan bimbingan teknis untuk seluruh pemilik rumah, pengguna apartemen, pengelola bangunan, dan pemelihara fasilitas publik (termasuk sekolah, pasar/ mall, rumah ibadah) terkait bangunan tahan gempa.

Namun, menurut penulis gagasan itu merupakan ranahnya pemerintah. Tidak mungkinlah komunitas relawan melakukan hal itu. Karena itu terkait dengan kebijakan dan kepentingan. Salam Tangguh. Ingat, Bencana Urusan Bersama, termasuk merasakan goyangan gempa Bantul, Jumat, 30 Juni 2023. [eBas]


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment