News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Komunitas Relawan, Berlatih Penyelamatan Kecelakaan Air Di Sungai

Komunitas Relawan, Berlatih Penyelamatan Kecelakaan Air Di Sungai


Surabaya pintubatu.com - Lembaga Manajemen Infak (LMI) mengajak Jamaah LC (Lorong education) untuk berlatih penyelamatan korban tenggelam di sungai menggunakan perahu karet. Kegiatan ini dalam rangka menyiapkan personilnya untuk melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan di bidang penyelamatan korban kecelakaan air (laka air).

Kegiatan yang dihasilkan lewat jagongan di basecamp Jamaah LC ini dilaksanakan di Sungai di Gunung Anyar, perbatasan Kota Surabaya dengan Kabupaten Sidoarjo, Jumat (16/06/2023) siang setelah solat Jum’at. 

“Sebagai langkah awal, kita hanya melibatkan 16 relawan saja agar lebih efektif menguasai teknik menjalankan perahu. Di awal pertemuan ini kita bersepakat belajar kekompakan mendayung agar perahunya tidak berputar-putar ditempat,” kata Ramadhani, dari LMI, sekaligus inisiator kegiatan ini.


Masih menurut pria berambut keriting ini, kegiatan ini akan diagendakan secara rutin. Baru nanti setelah ke enam belas peserta angkatan pertama ini sudah mampu mengoperasikan perahu, maka akan mengajak peserta yang lebih banyak lagi dari berbagai komunitas relawan.

“Untuk kegiatan yang pertama ini kami menggandeng Jamaah LC. Ke depan, diharapkan semakin banyak relawan yang berkenan ikut latihan dalam rangka meningkatkan kapasitasnya, “ujarnya.

Kegiatan pertama ini sekaligus menjajaki kemungkinan Sungai Gunung Anyar bisa dijadikan tempat latihan tetap. Untuk itulah dalam kegiatan tersebut sekaligus mengamati kedalamannya, kebersihannya, serta keamanan di lokasi, dan terkait dengan parkir kendaraan.


Subhan, sebagai senior yang dipercaya menjadi pelatih, mengatakan latihan ini sebagai upaya menyiapkan relawan untuk berperan aktif dalam operasi pencarian korban kecelakaan di Sungai Brantas yang melintasi Kota Surabaya.

Subhan juga mengingatkan agar relawan selalu melaporkan kedatangannya ke posko sebelum terlibat dalam pencarian korban. Ini penting agar tidak terjadi kesalah pahaman karena tidak dianggap dalam satu komando.

Sementara, Budi Sarwoko, salah seorang peserta latihan, mengatakan bahwa kegiatan ini harus terus diadakan secara rutin untuk meningkatkan keterampilan mengendalikan perahu sekaligus melatih keberanian menghadapi kondisi Sungai yang berbeda.


Sayangnya kondisi Sungai banyak eceng gondok dan sampah, sehingga menghambat pergerakan perahu. Apalagi warna airnya keruh menghitam. Sehingga ke depan, sebelum digunakan latihan perlu kiranya dibersihkan dulu. Kalau perlu diadakan kegiatan rutin bersih-bersih sungai dari sampah dan eceng gondok.

“Kegiatan ini sangat bagus untuk meningkatkan kapasitas relawan dibidang water rescue. Namun, agar latihannya nyaman, perlu dipasang bambu melintang untuk menahan eceng gondok dan sampah yang dibawa arus Sungai. Begitu juga dengan banyaknya sampah yang tercecer di bantaran Sungai, kiranya perlu juga dikondisikan,” kata Cak Owos, dari posko relawan kebencanaan dan kemanusiaan Kota Surabaya. [ebas]


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment