Harapan Penerima Penghargaan Bidang Kebencanaan, Dari Pemerintah Kota Surabaya
Surabaya pintubatu.com - Di Kota Surabaya, baru di tahun 2023 ini, ada wakil dari komunitas relawan pegiat kebencanaan mendapat penghargaan dari Pemerintah Kota Surabaya. Piagam penghargaan itu diberikan bertepatan dengan perayaan hari jadi Kota Surabaya yang ke-730.
Menurut Edi Basuki lewat sambungan selulernya Jum’at (2/6/2023), yang datang dari enam komunitas relawan yang berbeda. Salah satu diantaranya adalah Edi Basuki, dari Komunitas Jamaah LC (Lorong Edukasi), yang basecampnya berada di wilayah Kelurahan Keputih, Surabaya Timur. Komunitas ini merupakan tempat jagongan para relawan yang peduli pada upaya sosialisasi dan edukasi masalah penanggulangan bencana, khususnya pada fase pra bencana.
“Ucapan selamat kepada kami enam personil relawan, mengalir deras dari kolega yang tergabung dalam grup whatsapp, dan media sosial lainnya. Banyak yang berharap apa yang telah kami capai dapat mengilhami relawan lain untuk meniru kelakuan kami. Sehingga, kedepan akan muncul banyak relawan yang mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Surabaya. Dari berbagai komentar yang diberikan lewat whatsapp, ada satu komentar kritis yang menarik untuk didiskusikan. Apa tindak lanjut dari diterimanya penghargaan itu? Apa dampak penghargaan itu bagi penerimanya?,“tuturnya
Menanggapi pertanyaan tersebut Edi menyampaikan, “Saya dan kawan-kawannya penerima penghargaan untuk pertama ini, tidaklah mungkin bisa memberikan jawaban yang berkelas. Paling-paling jawaban kami normatif saja. Misalnya, akan berusaha lebih keras lagi dalam melakukan komunikasi, informasi dan edukasi masalah upaya pengurangan risiko bencana di Kota Surabaya.”
Artinya, pasca menerima penghargaan, ya kembali kepada rutinitasnya sebagai anggota komunitas relawan dengan berbagai agenda yang telah disepakati bersama untuk dilaksanakan. Baik secara internal, maupun kolaboratif lintas komunitas, seperti yang telah dirintis selama ini secara mandiri.
Diantaranya bersih-bersih sampah di sekitar Benteng Kedung Cowek, dan latihan bersama water rescue di destinasi wisata Sontoh Laut, yang melibatkan berbagai komunitas. Serta rencana menggelar diskusi lintas komunitas.
“Alangkah eloknya jika dinas terkait ikut cawe-cawe (terlibat-red) membantu kami dan teman-teman komunitas dalam rangka membuat program kolaboratif membangun ketangguhan warga Surabaya menghadapi bencana, sebagai upaya tidak lanjut dari pemberian penghargaan bidang kebencanaan, “harapnya.
“Ya, Pemerintah Kota Surabaya yang memiliki segala kewenanganlah yang seharunya merangkul kemunitas relawan, dalam rangka mewujudkan konsep guyub rukun dan gotong royong menuju Surabaya hebat. Seperti yang tersirat dalam pidato Eri Cahyadi, Walikota Surabaya saat upacara hari jadi Kota Surabaya, Rabu (31/05/2023) lalu, “ungkapnya.
Paling tidak, dinas terkait itu berkenan menghubungkan dengan berbagai elemen pentahelix dalam rangka memberikan penyuluhan kepada warga Surabaya terkait dengan kebencanaan. Lewat program SPAB, Kelurahan tangguh bencana, dan Keluarga tangguh bencana. Serta program Kecamatan tangguh bencana, yang digagas oleh kementerian dalam negeri.
.jpeg)
Apakah mungkin dinas /OPD berani melibatkan pihak luar dalam menjalankan programnya ? Tanpa keterlibatan dinas terkait, mustahil relawan dapat berbuat banyak untuk menindaklanjuiti pesan yang tersirat dalam penghargaan yang telah diterimanya. Artinya, penghargaan itu hanya sekedar diberikan sebagai bentuk apresiasi dari pemerintah Kota tanpa makna yang berarti. Tidak ada nilai ekonominya, dan jelas tidak bisa dijadikan agunan untuk pengajuan kredit.
“Ya, sekedar penghargaan yang semua orang akan mendapatkan sesuai usulan dinas, kali ini kamilah yang beruntung diusulkan untuk pertama kalinya menerima penghargaan bidang kebencanaan itu, “pungkasnya. [Rif]
Post a Comment