BPBD Provinsi Jawa Timur, Berikan Pelatihan Manajemen Logistik dan Peralatan Serta Praktek Dapur Umum
Surabaya pintubatu.com - Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya menyelenggarakan acara Pembinaan Potensi Relawan Bencana hari kedua. Dengan materi Peran Relawan dalam aspek Logistik Penanggulangan Bencana, Selasa (27/06/2023) bertempat di Aula dan halaman BPBD Kota Surabaya.
Kegiatan ini merupakan upaya BPBD Kota Surabaya memfasilitasi relawan untuk meningkatkan kapasitas dan wawasan di bidang logistik sekaligus mempererat persaudaraan antar relawan dalam kerja-kerja kemanusiaan.
“Manfaatkan kesempatan ini untuk menambah wawasan tentang logistik dan peralatan yang diperlukan untuk mendukung operasi penanganan bencana. Ini penting agar tidak terjadi kesalahan yang berakibat fatal saat melakukan operasi di lapangan,” kata Bige, narasumber dari BPBD Provinsi Jawa Timur, mengawali materinya.
Dalam kesempatan itu Bige banyak membahas tentang Peraturan Kepala BNPB nomor 04 tahun 2018, tentang sistem manajemen logistik dan peralatan. Diantaranya tentang Sistem Manajemen Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana adalah pengelolaan logistik dan peralatan meliputi perencanaan, pengadaan, pergudangan, pendistribusian, penghapusan guna mencapai tujuan dan sasaran secara efektif serta efisien.
Bige juga mengatakan bahwa Sistem Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana dilaksanakan dengan prinsip: a. tepat jenis; b. tepat jumlah; c. tepat kualitas; d. tepat waktu; e. tepat sasaran; f. tepat biaya; dan g. tepat pelaporan.
Untuk itulah dibutuhkan banyak tenaga untuk mengelola logistik dan peralatan agar dapat segera didistribusikan sesuai kebutuhan dan tepat sasaran. Hal ini sejalan dengan pengalamannya terkait masalah menumpuknya logistik di gudang karena tidak ditangani dengan baik.
.jpeg)
Dikatakan pula bahwa BPBD butuh relawan yang dapat membantu penanggulangan bencana di lapangan. Silahkan datang dan lapor ke posko induk agar dapat diberi tugas sesuai kapasitas. Termasuk membantu klaster logistik, terkait dengan pendataan dan pendistribusiannya.
“Silahkan relawan meminjam peralatan yang ada di BPBD untuk mendukung kegiatan. Mumpung saya masih diberi amanah. Tentunya sesuai prosedur yang ada,” katanya, sambil menyilahkan relawan untuk mendalami sendiri masalah logistik dan peralatan sesuai Perka BNPB nomor 04 tahun 2018. Sehingga siap bergabung di klaster logistik jika diperlukan.
Dalam kesempatan tersebut beberapa peserta sangat antusias dan aktif bertanya, serta menceritakan pengalamannya saat di lapangan. Termasuk menceritakan masalah internal yang terjadi diluar materi logistik dan peralatan.
Setelah penyampaian materi logistik dan peralatan, peserta berkesempatan melihat praktek dapur umum dari Tim Dapur Umum (DU) BPBD Provinsi Jawa Timur yang sudah berpengalaman di berbagai lokasi bencana.
Dalam penjelasannya dikatakan bahwa relawan boleh mendirikan sendiri dapur umum, dengan catatan memiliki kapasitas terkait dengan pelayanan konsumsi bagi pengungsi, termasuk melayani kelompok rentan. Dikatakan pula bahwa DU yang dikelola BPBD juga siap memberikan bantuan sembako yang dibutuhkan oleh relawan yang mengelola DU. Tentunya harus sepengetahuan posko induk.
Supeno, salah seorang peserta, mengatakan bahwa pelatihan semacam ini perlu diagendakan secara rutin untk meningkatkan wawasan serta media mempererat persaudaraan antar relawan.
Sementara Candra, dari panitia kegiatan ini, menambahkan bahwa bagi komunitas relawan yang belum tercatat di BPBD Kota Surabaya, dapat menghubungi Ibu Lilik di bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan.
“Kami berharap semua materi yang telah diberikan dapat di gethok tularkan ke anggota komunitas masing-masing agar terjadi pemerataan informasi,” pungkasnya mengakhiri kegiatan. [eBas]
Post a Comment