News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

BPBD Kota Surabaya, Adakan Pembinaan Terhadap Potensi Relawan Bencana

BPBD Kota Surabaya, Adakan Pembinaan Terhadap Potensi Relawan Bencana


Surabaya pintubatu.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, memberikan pembinaan bagi potensi relawan bencana Kota Surabaya, di Aula BPBD Kota Surabaya di Jl. Jemursari Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (26/06/2023).

Kegiatan yang diikuti oleh 50 personil dari berbagai komunitas relawan ini dihadiri pejabat BPBD Kota Surabaya, yang didampingi oleh narasumber dari BPBD Provinsi Jawa Timur dan dari PMI yang berpengalaman di bidangnya.


Yanu, yang mewakili Kepala BPBD Surabaya, dalam sambutannya mengatakan bahwa sekarang ini intensitas bencana semakin meningkat, sehingga diperlukan upaya peningkatan kapasitas relawan agar siap melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan.

“Kegiatan ini akan berlangsung secara simultan untuk meningkatkan kemampuan relawan sekaligus meningkatkan sinergi antara BPBD dan relawan dalam upaya pengurangan risiko bencana, maupun saat melakukan penanggulangan bencana yang mungkin terjadi,” tegasnya.

Dikatakan pula bahwa selama ini ancaman bencana yang ada di wilayah Kota Surabaya adalah kebakaran, kecelakaan lalu lintas dan sungai, seperti yang baru saja terjadi kasus tenggelamnya dua anak di Sungai, yang saat ini masih dalam proses pencarian.

“Dengan pelatihan ini, diharapkan relawan dapat turut berperan serta dalam proses penanganan korban kecelakaan lalu lintas dan sungai, melakukan evakuasi dengan benar sebelum pihak terkait datang ke lokasi,” tambahnya.


Sementara, Harry, dari Sub Koordinator bidang pencegahan, mengatakan bahwa komunitas relawan itu hendaknya dapat menjalin kerjasama dengan Satgas Covid-19/Kampung Tangguh untuk sosialisasi pengurangan risiko bencana dalam rangka membangun ketangguhan warga, serta bersama membuat peta rawan bencana di setiap kelurahan.

“Kerjasama ini juga dalam rangka pembuatan rambu-rambu dan jalur evakuasi, menentukan tempat evakuasi, serta mengagendakan kegiatan simulasi secara berkala,” tuturnya.

Sementara itu, Suprapto, dari BPBD Provinsi Jawa Timur, yang berkempatan membawakan materi tentang manajemen bencana dan SKPDB (sistem komando penanganan darurat bencana), mengatakan bahwa peristiwa bencana itu merupakan siklus yang berulang.

“Yang berbeda adalah besar kecilnya dampak yang dihasilkan oleh bencana itu. Karenanya bencana itu bisa diantisipasi dengan melakukan mitigasi serta memahami apa saja yang harus dilakukan pada saat pra bencana, tanggap darurat, serta pasca bencana. Termasuk memanfaatkan keberadaan inarisk untuk mengetahui adanya potensi bencana di suatu daerah,” kata pria yang pernah bertugas di BNPB.


Saat membahas SKPDB, Prapto, panggilan akrabnya, mengatakan bahwa ketika terjadi bencana, relawan yang telah bersertifikasi akan mendapat perhatian ketika melapor ke posko induk untuk membantu melakukan upaya penanggulangan bencana di lapangan dibawah koordinasi BPBD.

“Untuk itu kiranya setiap relawan harus mengikuti sertifikasi sesuai dengan kemampuan dibidangnya untuk memudahkan masuk ke masing-masing klaster,” ujarnya mengakhiri paparan materinya. [eBas]


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment