News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Sarasehan Membangun Kesiapsiagan, Untuk Pengurangan Risiko Bencana

Sarasehan Membangun Kesiapsiagan, Untuk Pengurangan Risiko Bencana


Pintubatu Jawa Timur - Tahun 2023 yang bershio kelinci air ini, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur mendapat kehormatan untuk menyelenggarakan acara Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) tahun 2023. Bertempat di Pendopo Kecamatan Karang Binangun, Kabupaten Lamongan, Selasa (16/05/2023).

Salah satu acara yang menarik adalah sarasehan masyarakat sungai, yang dihadiri oleh seluruh pegiat kebencanaan, serta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Mereka berbaur penuh rasa gembira. Saling berbagi cerita tentang praktek baik melaksanakan upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB) sesuai kearifan lokal, serta kreativitas pengurusnya.

Sarasehan yang dibuka oleh Pangarso Suryotomo, Direktur Kesiapsiagaan BNPB, panitianya sengaja melibatkan partisipasi aktif masyarakat berdasarkan pada asas kesetiakawanan, kegotongroyongan dan kedermawanan (termasuk kemandirian dana, red) guna memperkuat kesiapsiagaan menuju ketangguhan.


Menurut panitia, tema yang diangkat adalah “Siap untuk Selamat”, yang menggambarkan semangat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi risiko bencana. Khususnya bencana banjir di daerah aliran sungai Bengawan solo.

Beberapa pegiat kebencanaan yang dianggap sukses menjalankan programnya di undang untuk berbagi cerita baik agar dapat di adopsi oleh daerah lain yang memiliki kesamaan potensi bencananya. Termasuk bagaimana cara mengelola anggota komunitas agar memiliki semangat pengabdian sebagai seorang relawan kebencanaan.

Mereka adalah, Kaharuddin Muji, dari DAS (Daerah Aliran Sungai) Jeneberang Sulawesi Selatan, Usman Firdaus, dari DAS Ciliwung Jakarta, I Gusti Rai Ari Temaja, dari DAS Tukad Bindu Bali, dan Robah, dari DAS Bengawan Solo Gresik.


Kemudian, ada Jane Marlina, dari DAS Ogan Palembang, Sumatera Selatan, Vivi Norvika Hariyantini, dari DAS Kapuas, Kalimantan Barat, dan Arif Rahmadi Haryono, Kepala DMC Dompet Dhuafa.

Mereka bergantian bercerita tentang bagaimana membangun kesadaran masyarakat yang berdomisili di tepi sungai agar peduli terhadap pelestarian aliran sungai, untuk dimanfaatkan  bagi peningkatan kesejahteraan dalam arti luas, sekaligus mampu mengurangi risiko bencana banjir dan tanah longsor karena penyempitan dan pendangkalan aliran sungai.

Kesadaran masyarakat membangun ketangguhan merupakan hasil dari upaya pengurangan risiko bencana. Untuk itulah komunitas relawan harus peka terhadap kondisi lingkungannya. Untuk kemudian, membuat rencana kegiatan bersama masyarakat setempat dalam rangka membangun ketangguhan mereka.


Sementara Gusti Rai, aktivis Sungai Tukad Bindu, Bali, dalam ceritanya menyinggung soal kemampuan pengurus komunitas yang tidak hanya bertumpu pada otak dan otot saja. Namun juga harus memikirkan ongkos untuk operasionalisasi gerakannya. Sehingga programnya benar-benar kongkrit, dirasakan oleh penerima manfaat. Artinya disamping dana pribadi, tidak ada salahnya jika mencari pihak donor yang mendukung programnya.

Hal ini sejalan dengan tanggapan Prof. Syamsul Maarif, yang menekankan bahwa, di dalam komunitas itu harus ada penjaga idealisme, pelaksana program, pencari dana, dan kreator/inovator, yang mampu membangun jejaring kemitraan untuk pelaksanaan kegiatan pengurangan risiko bencana, sekaligus peningkatan kapasitas sebagai bekal membangun ketangguhan masyarakat menghadapi bencana.

Sementara, Agus Maryono, salah seorang akademisi dari Universitas Gajah Mada, mengatakan bahwa ketika para pegiat sungai melakukan penyusuran, diharapkan tidak sekedar mengambil sampah dan memperlancar saluran sungai saja.


Namun juga mencari lokasi yang dapat dijadikan destinasi wisata sungai, atau dijadikan area ternak ikan sistem karamba, serta mencari sumber mata air yang dapat dimanfaatkan warga sekitar sungai. 

Tentu upaya ini tidak mudah, perlu kerja kolaboratif antar pihak, termasuk pemerintah daerah yang memiliki kebijakan dan anggaran, untuk membangun kesiapsiagaan menghadapi bencana. [eB]


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment