News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Jelang Peringatan Hari Sampah Nasional, Bersih-bersih Sampah Di Benteng Kedung Cowek

Jelang Peringatan Hari Sampah Nasional, Bersih-bersih Sampah Di Benteng Kedung Cowek


Surabaya Jawa Timur - Benteng Kedung Cowek di Surabaya, yang konon dibangun dijaman Kolonial Belanda, panitia bersih-bersih sampah sudah mulai berdatangan Minggu Legi (19/02/2023). Bahkan ada yang nekat bermalam di situ dengan mendirikan tenda. 

Mereka menyiapkan meja registrasi untuk peserta yang akan ikut kegiatan dan sudah mendaftar lewat google form. Namun, bagi mereka yang tidak mendaftar pun juga tidak ditolak, tetap diajak berkegiatan. Mereka ini biasa disebut dengan istilah romli (rombongan liar).


Konon, kegiatan ini merupakan celetukan gagasan dari Cak Irfan, dari LMI (lembaga manajemen infaq), yang kemudian dibuat materi jagongan di basecamp nya Jamaah LC, Kelurahan Keputih, Surabaya Timur. Sambil nyruput kopi dan senda gurau, disepakatilah kegiatan yang berhubungan dengan peringatan hari sampah nasional (tepatnya jatuh pada tgl 21 Februari).

Panitia kegiatan yang dipegang langsung oleh Cak Irfan itu terdiri dari berbagai wakil komunitas relawan. Artinya, kegiatan bersih-bersih sampah pantai di seputaran Benteng Kedung Cowek ini, bukan kerjaannya Cak Irfan dengan kelompoknya saja, atau hanya dikerjakan oleh Jamaah LC saja. Tapi dikerjakan secara kolaboratif, benar benar terasa kebersamaannya dalam keberagaman.


Bahkan, dalam kesempatan itu juga melibatkan Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya yang membawa armadanya untuk mengangkut sampah yang berhasil dikumpulkan, serta memberi kesempatan kepada Cak Ady, dari Komunitas Roode Brug Soerabaia, untuk menjelaskan sekilas tentang sejarah Benteng Kedung Cowek.

Juga mengundang kawan-kawan dari yayasan ecoton, untuk menjelaskan tentang Brand Audit dari berbagai produk yang paling banyak dikonsumsi masyarakat dan berkontribusi dalam pencemaran sampah.


Kegiatan diawali dengan upacara dan penjelasan teknis oleh panitia. Agar lebih efektif dalam pengumpulan sampah yang terserak di pantai. Peserta dibagi beberapa zona, hal ini untuk memudahkan pengawasan. Khususnya memastikan bahwa trash bag benar-benar penuh terisi sampah, untuk kemudian di masukkan ke armada Dinas Lingkungan Hidup, dibuang ke tempat pembuangan akhir di daerah Benowo.

Tas kresek, tikar plastik, botol, tampar plastik, styrofoam, sandal, baju, dan berbagai bungkus makanan, adalah sebagian jenis sampah yang berhasil dikumpulkan oleh relawan dengan penuh semangat. 


Mereka pun tidak lupa mendokumentasikan kegiatan ini ke dalam gawainya. Ya, mereka saling bertukar gaya untuk kemudian di posting di media sosial yang diikuti. Ada pula yang membawa kamera untuk mengambil beberapa aktivitas yang menarik untuk bahan laporan.

Sungguh menarik kegiatan ini. Jika memungkinkan acara ini diadakan secara berkala agar pantai sekitar Benteng yang bersejarah ini semakin bersih dan semakin layak untuk dijadikan destinasi wisata sejarah yang instagramable. Termasuk mengagendakan pula bersih-bersih sampah di hutan mangrove yang sangat berguna sebagai penangkal abrasi dan tsunami alami.


Mungkin perlu dipikirkan untuk mengadakan kegiatan belajar sejarah Surabaya di pelataran Benteng Kedung Cowek dengan menghadirkan pelajar. Ini penting agar generasi muda Surabaya paham akan sejarah Kotanya, kata Subaki, saat dimintai kesan tentang kegiatan bersih-bersih sampah dengan melibatkan banyak komunitas relawan dan pecinta alam. [eBas}


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment