News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Praktik Baik Pengurangan Risiko Bencana, Forum PRB Yogyakarta

Praktik Baik Pengurangan Risiko Bencana, Forum PRB Yogyakarta


DI Yogyakarta - Gelaran KN-PRBBK VX tahun 2022 mulai bergulir. dengan menyelenggarakan webinar tentang konferensi pengelolaan bencana berbasis komunitas. Semua pihak antusias menyimak pengalaman praktik baik yang akan dipamerkan.

Kali ini region Derah Istimewa Yogyakarta mendapat kesempatan pertama. Untuk mengawalinya, mereka memilih tema peran komunitas dalam membangun ketangguhan penanggulangan bencana di sekitar pesisir, Jumat (02/09/2022) siang.

Mereka, baik dari forum tingkat kabupaten, maupun tingkat Desa/Kelurahan, unjuk kebolehan dalam mempraktikkan upaya pengurangan risiko bencana yang melibatkan masyarakat setempat, dalam menghadapi potensi bencana yang sering datang tanpa permisi.


Mereka juga menceritakan bagaimana cara melibatkan elemen pentahelix dalam pelaksanaan program forum. Artinya, pengurus forum benar-benar mencerminkan pentahelix dalam arti sebenarnya. Ada yang berprofesi guru, perangkat Desa, unsur PKK, Linmas, Karang Taruna, Pramuka, dan tokoh masyarakat lainnya. 

Dengan keterlibatan multi pihak inilah forum bisa menjalankan programnya dengan dukungan dana yang diambilkan dari anggaran Desa. Juga ada yang dari sumbangan pihak lain (dunia usaha) yang tidak mengikat. 

“Melalui musyawarah multipihak, kami sudah berhasil menyusun Renkon (Rencana Kontigensi) yang berlaku selama 5 (lima) tahun,” kata Suroso Ketua Forum-PRB tingkat Desa. Pada kesempatan ini, mBah Roso, begitu sapaan akrabnya, juga mengatakan bahwa sudah berjalan di beberapa sekolah yang memiliki potensi bencana. 


Disamping itu, mereka juga melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk membuat program peningkatan kapasitas relawan untuk membangun ketangguhan melalui upaya pengurangan risiko bencana. Setelah dilatih, relawan dibagi ke dalam klaster sesuai kemampuannya dalam rangka mempercepat membangun ketangguhan.

Forum PRB juga bekerjasama dengan berbagai pihak mengembangkan program sitatang (sekolah tangguh tanggap bencana) dengan membentuk tim siaga sekolah.

“Pada kesempatan ini kami memohon kepada BPBD untuk membantu pengadaan rambu-rambu evakuasi untuk dipasang di tempat wisata pantai, sekaligus menjadi media edukasi,” tambahnya.  

Serta berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat sebagai upaya nyata  membangun ketangguhan. Semua ini bisa diwujudkan setelah melalui kegiatan pemetaan sosial dan budaya setempat dengan melibatkan warga dan tokoh masyarakat.


Sementara, Surisdiyanto, Ketua Forum-PRB Desa Tanjungsari, Kabupaten Bantul, mengatakan bahwa yang sulit itu adalah menggerakkan kesadaran seluruh elemen pentahelix untuk berperan aktif dalam kegiatan forum. “Ini penting untuk menemu kenali kerentanan, kapasitas, potensi bencana dan potensi pendanaan untuk mendukung mobilitas forum,” katanya, saat menyampaikan pengalamannya.

Nirwan, salah seorang peserta, mengatakan bahwa praktik baik yang diceritakan sangat menarik dan layak untuk dicoba terapkan di daerah yang memiliki kesamaan potensi bencananya.

Sementara, Indira, panitia KN-PRBBK XV mengingatkan bahwa media kegiatan webinar ini merupakan media saling silang belajar antar pihak untuk menumbuhkan aksi-aksi kolektif dalam rangka membangun ketangguhan.

Sedangkan Kokok, mengatakan bahwa dalam upaya membangun ketangguhan melalui forum, hendaknya juga melibatkan kelompok difabel serta kelompok marjinal lainnya, sesuai dengan materi gedsi (gender, disability and social inclusion) dalam proses manajemen penanggulangan bencana.


Penyelenggaraan webinar dalam rangka KN-PRBBK VX tahun 2022 akan terus berlanjut dengan menampilkan praktik baik pengurangan risiko bencana berbasis komunitas yang ditampilkan oleh masing-masing region. Termasuk region Jawa Timur juga akan menampilkan praktik baik yang bisa menjadi inspirasi pihak lain. [eB]

 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment