News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Pertemuan Lintas Relawan Kota Surabaya Berharap Agar Segera Ditindaklanjuti Oleh BPBD Kota Surabaya

Pertemuan Lintas Relawan Kota Surabaya Berharap Agar Segera Ditindaklanjuti Oleh BPBD Kota Surabaya

Surabaya Jawa Timur - Jamaah LC menginisiasi pertemuan lintas komunitas relawan Surabaya, di Balai RT , dekat Basecamp Keputih, Kecamatan Sukolilo, Surabaya, Minggu (11/09/2022). Sebuah inisiasi yang nekat, mengingat Jamaah LC tidak memiliki dana untuk mengundang berbagai komunitas relawan. Namun dengan modal tekat yang kuat itulah kegiatan ini berjalan lancar sesuai harapan.

Zainal Fattah, sebagai salah seorang inisiator, mengatakan bahwa pertemuan ini sebagai upaya menjalin tali silaturahmi antar komunitas relawan yang ada di Kota Surabaya. Ini merupakan pertemuan yang pertama, dan diadakan secara mandiri. Dari relawan, oleh relawan dan untuk relawan.
“Waktu itu salah seorang pejabat BPBD Kota Surabaya mengharapkan ada pendataan komunitas relawan Kota Surabaya agar mudah berkoordinasi dalam rangka peningkatan kapasitas, yang nantinya akan dilibatkan dalam pelaksanaan program BPBD, namun belum ada tindak lanjutnya,” katanya.

Kegiatan yang digelar dengan apa adanya ini, diharapkan akan berlanjut dengan membuat rencana program bersama antar komunitas untuk menambah wawasan, keterampilan dan rasa persaudaraan diantara relawan Surabaya. Sehingga bisa berkolaborasi dalam melakukan kerja-kerja kemanusiaan. Tentunya dengan sepengetahuan BPBD Kota Surabaya. 

Masih kata Zainal, yang juga aktif di Forum PRB Jawa Timur, bidang peningkatan kapasitas, bahwa kegiatan ini juga sebagai upaya menyamakan persepsi tentang pentingnya pembentukan Forum PRB Kota Surabaya dengan melibatkan elemen pentahelix.

Acara didahului dengan perkenalan masing-masing komunitas dengan aktivitasnya. Sehingga keberadaannya diketahui oleh komunitas lain. Siapa tahu, dari situ ada program yang bisa disinergikan untuk dikerjakan bersama-sama.

Ada yang menarik dalam kegiatan ini. Yaitu hadirnya komunitas penyandang bisu tuli yang bernama Gerkatin (gerakan untuk kesejahteraan tunarungu indonesia), serta Perwakos (Persatuan Waria Kota Surabaya), yang merupakan wadah bagi transgender untuk menghimpun diri dalam rangka peningkatan kapasitas untuk menunjang aktivitasnya, termasuk berpartisipasi dibidang kebencanaan.

Dalam acara sharing session, banyak sekali gagasan cerdas yang muncul dari berbagai komunitas. Diantaranya, perlunya merancang pelatihan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) untuk meningkatkan kapasitas relawan yang sering bergerak dibidang tesebut saat di lokasi bencana.

Seorang peserta dari Mahagana Unusa (Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya), yang enggan disebut namanya, berharap agar panitia kopi darat membuat grup whatsapp sebagai media tukar informasi, sekaligus menjadi sarana pembelajaran secara daring, untuk mengatasi kendala jarak dan waktu.

“Dengan adanya grup whatsapp akan, terjalin komunikasi untuk memudahkan membangun sinergi dibidang kebencanaan dan lingkungan secara bersama-sama, tanpa membeda-bedakan,” Katanya.
Sementara Febi, dari perwakos, mengusulkan agar BPBD bisa mendorong dunia usaha untuk lebih peduli kepada relawan, serta mengoptimalkan peran media dalam mempublikasikan kerja-kerja kemanusiaan yang dilakukan oleh relawan.

Pertemuan lintas komunitas relawan Surabaya diakhiri dengan bagi-bagi doorprize yang berhasil dikumpulkan oleh panitia secara spontanitas, 

“Jangan dilihat barangnya, tapi maknailah bahwa doorprize itu sebagai kenangan indah penyelenggaraan kopdar yang pertama kali ini agar ada tindak lanjutnya,” kata Zainal, disela-sela foto bersama. [eB]

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment