News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Basecamp Jamah LC Tempat Belajar Bagi Relawan Secara Non Formal

Basecamp Jamah LC Tempat Belajar Bagi Relawan Secara Non Formal


 Konon, relawan itu diharapkan selalu meningkatkan kapasitas untuk menunjang keberadaannya saat terlibat dalam misi kemanusiaan. Peningkatan kapasitas adalah sebuah proses belajar yang dilakukan terus-menerus selama dia berkecimpung dalam kerelawanan.

Sedangkan proses peningkatan kapasitas, bisa dilakukan secara formal dan non formal. Secara formal, dapat ditempuh melalui ikut pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak lain, baik berbayar maupun yang gratisan sesuai kuota yang tersedia.

Sedangkan upaya peningkatan kapasitas secara non formal, itu bisa dimana saja, kapan saja dan belajar apa saja, bersama siapa saja. Tidak ada masalah, asal apa yang dipelajari itu bermanfaat bagi diri pribadi maupun masyarakat di sekitarnya. Ya, percuma saja memiliki ilmu dan kemampuan, namun tidak mau berbagi. 


Basecamp Jamaah LC, yang berlokasi di Keputih, Sukolilo, Surabaya, juga layak menjadi tempat saling belajar bagi relawan. Bolehlah dikatakan bahwa basecamp merupakan tempat jagongan yang bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran tentang apa saja yang terkait dengan kebencanaan dan lingkungan hidup.

Sebagai tempat jagongan, tentulah relawan yang ikut cangkruk memiliki tujuan belajar yang sama dan saling berinteraksi untuk mewujudkan tujuan belajar tersebut. Karena memiliki tujuan yang sama, dan ikut berpartisipasi dalam setiap proses belajar untuk menambah wawasan sekaligus menjalin silaturahmi.


Ya, di basecamp Jamaah LC, yang tidak memiliki struktur kepengurusan (karena bukan organisasi), mereka jagongan sambil ngopi bertukar pengalaman dan informasi, untuk menyusun rencana kegiatan, atau sekedar ngopi melepas kangen. 

Dengan kata lain, Jamaah LC itu merupakan tempat nongkrongnya para relawan dari berbagai komunitas. Agenda utamanya adalah jagongan sambil ngopi, saling berbagi pengalaman dan tukar informasi. Sering kali dari obrolan itu kemudian muncul ide/gagasan yang menarik untuk dibahas lebih lanjut sebelum dieksekusi dalam sebuah aksi. Diantaranya, acara bersih-bersih pantai Kenjeran, giat penanaman mangrove dan diskusi daring tentang TACS (traffic accident claim system), edukasi kebakaran kepada masyarakat, serta pertemuan relawan se Surabaya.


Dalam perjalanannya, banyak pihak yang ikut nimbrung jagongan. Mereka berproses tanpa paksaan, menghindari kesalahpahaman. Belajar apa saja tanpa aturan dan kesimpulan. Semuanya mengalir secara alami. Prinsipnya, yang penting semua senang untuk bersama menyusun kerja-kerja kolaboratif terkait dengan upaya membangun ketangguhan masyarakat menghadapi bencana melalui program pengurangan risiko bencana. [eB].


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment