Sensus Penduduk Lanjutan Dengan Menggunakan Aplikasi FASIH Meminimalisir Terjadinya Kesalahan Input Data
Kota Batu Jawa Timur – Badan Pusat Statistik (BPS)
melanjutkan Sensus Penduduk (SP) 2020 pada tahun 2022 ini. Long Form SP 2020 tersebut, Kegiatan
pendataan digelar serentak di Indonesia pada tanggal 15 Mei hingga 30 Juni 2022
di rumah tangga terpilih.
BPS Kota Batu Jawa Timur pada Kamis (23/6/2022)
telah mengadakan rapat koordinasi ditingkatan Koseka (Koordinator Sensus
Kecamatan). Sejak 15 Mei telah dilakukan pemutakhiran data
bagi responden dalam satu Nomor Blok Sensus terpilih. Sedangkan tgl 1 sd 23
Juni 2022 PPL (Petugas Pendataan Lapangan) telah menyelesaikan pendataan
menggunakan kuesioner yang lebih rinci (long form) melalui kegiatan sensus
sampel dengan handphone menggunakan Aplikasi FASIH BPS.
Untuk salah satu Koseka Kecamatan Bumiaji Dwi Esti Kurniasih yang mengadakan pertemuan di Caffee Bunga Barka di Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji Kota Batu, menanyakan permasalahan yang terjadi baik dilapangan maupun pada saat menggunakan Aplikasi FASIH BPS. Dalam kesempatan tersebut Wito PPL untuk wilayah Giripurno menuturkan, “Semua responden yang ada di DSRT (Daftar Sampel Rumah Tangga) terpilih sudah didatangi semuanya. Permasalahannya terkadang penggunaan pada Aplikasi FASIH ditingkatan PPL sudah di Submit, ternyata di tingkatan Kortim hasil Submit PPL belum masuk secara keseluruhan.”
Menanggapi permasalah tersebut Dwi Esti Kurniasih menyampaikan, “ Untuk semua PPL agar memback up datanya di FASIH terlebih dulu, lantas untuk Kortim di aplikasi FASIH lakukan clear datanya supaya menjadi 0 langkah selanjut login di aplikasi FASIH, unduh gear, lanjutan sinkronisasi dan submit ulang. Saat ini waktunya Kortim dan Koseka yang bekerja sedangkan untuk PPL tinggal menunggu data yang direject oleh Kortim untuk diperbaiki apabila ada kesalahan input.”
Selain itu Koseka Dwi Esti Kurniasih juga menanyakan, “Enak mana pendataan pakai PAPI ((Pencil dan Paper Interviewing) ataukah memakai CAPI (Computer Assisted Personal Interviewing), yang digunakan untuk pencacahan dengan menggunakan perangkat gadget yang dimiliki oleh petugas.?”
Kortim Sutrisnawati yang duduk
disebelahnya menjawab, “Lebih enak pakai gadget/HP karena jawaban yang salah
langsung otomatis ditolak oleh aplikasi FASIH.”
Hal senada juga disampaikan oleh
Kortim Emitya Ningtyas, “Enak pakai H’P karena kalau pendataan pakai kertas,
bila PPL tulisannya jelek Kortim akan kesulitan untuk mengoreksi.”
Rapat koordinasi koseka tersebut
diakhiri dengan makan siang dan selanjutnya bagi yang tidak ada acara
dilanjutkan dengan berkaraoke bersama-sama. (Erwin)
Post a Comment