News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Rapat Penyusunan Rencana Tindak Lanjut Pembentukan Forum PRB Kota Surabaya

Rapat Penyusunan Rencana Tindak Lanjut Pembentukan Forum PRB Kota Surabaya

Surabaya Jawa Timur - Bertempat di Basecamp Jamaah LC (Lorong Educational), Keputih, Surabaya diadakan Rapat Rencana Pertemuan dengan BPBD Kota Surabaya, untuk membahas Pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB) Kota Surabaya. Kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya dengan berbagai komunitas relawan dan akademisi yang ada di Surabaya, sesuai dengan buku pedoman pembentukan Forum PRB.

Rapat yang dilaksanakan pada Kamis (09/06/2022) sore dihadiri oleh beberapa komunitas yang tergabung dalam tim inisiasi pembentukan Forum PRB. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Setya Haksama, dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga, yang juga sebagai anggota dewan pengarah Forum PRB Jawa Timur. Dengan kepakarannya, banyak memberikan masukan dan arahan yang berarti.

Rapat ini bertujuan untuk membahas kelanjutan dari pertemuan secara daring yang dilakukan beberapa hari sebelumnya. Termasuk menyempurnakan peta jalan pembentukan Forum PRB yang telah disusun oleh Retno dan Arna Ferajuarni, keduanya pengurus Forum PRB Provinsi Jawa Timur.


Rencananya, setelah tim inisiator mengadakan pertemuan dengan komunitas relawan Surabaya, akan diadakan pertemuan dengan pihak akademisi, dunia usaha dan birokrat dalam rangka sosialisasi pembentukan Forum PRB Kota Surabaya. Namun model ini memerlukan waktu yang panjang.

Sementara itu, dalam arahannya, Haksa, panggilan akrab dosen FKM ini mengusulkan perlunya mengadakan konsolidasi internal tim inisiator terlebih dulu dalam bentuk focus group discussion (FGD), untuk menyamakan persepsi tentang pentingnya pembentukan Forum PRB serta berkomitmen untuk mensosialisasikannya kepada elemen pentahelix, agar segera terbentuk forum di Kota Surabaya, sebagai wadah peran serta masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana.

“Sebaiknya tim inisiator memiliki data keberadaan komunitas relawan yang ada di Surabaya, terkait dengan nama ketuanya, alamat sekretariat, jumlah anggota, kapasitas yang dimiliki, dan lainnya. Semakin lengkap semakin baik, untuk memudahkan mobilisasi dan koordinasi,” kata Haksa.


Dikatakan pula bahwa Forum PRB menjadi media menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat, berkenaan dengan upaya membangun ketangguhan warga Kota melalui pengurangan risiko bencana. Serta meningkatkan tanggung jawab dalam penanggulangan bencana seperti yang tersurat dalam undang undang kebencanaan.

Dengan demikian, pertemuan awal ini penting, untuk menyamakan pemahaman bersama sebelum mengadakan audiensi dengan pihak BPBD Kota Surabaya, untuk berkoordinasi dan membahas pembentukan Forum PRB seperti yang diamanatkan oleh UU nomor 24 tahun 2007, tentang penanggulangan bencana.

“Memang sebaiknya, perwakilan tim inisiator bertemu dulu dengan BPBD Kota Surabaya agar tidak menimbulkan kesalah pahaman. Untuk itu segera membuat surat permohonan audiensi kepada BPBD. Kami siap mendampingi,” kata Dwi, dari Posko Relawan Surabaya, yang sudah banyak kenal dengan personil BPBD Kota Surabaya, sehingga memudahkan untuk berkomunikasi.

Harapannya, BPBD Kota Surabaya berkenan memfasilitasi pertemuan selanjutnya dengan berbagai pihak untuk membahas pembentukan Forum PRB sesuai peta jalan yang telah disusun. Tentu dengan beberapa penambahan yang disesuaikan dengan karakteristik Kota Surabaya.


“Untuk pertemuan awal, saya akan segera mencoba berkomunikasi dengan pihak ITS agar berkenan memfasilitasinya, termasuk pertemuan selanjutnya, jika memungkinkan” kata Arna.

Dikatakan pula bahwa tim inisiator yang terdiri dari berbagai komunitas ini, nantinya tidak harus menjadi pengurus Forum PRB Kota Surabaya. Karena, semua itu nanti akan dibahas bersama dengan berbagai pihak yang tergabung dalam pentahelix. [eB]

 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment