News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Praktek Evakuasi Gawat Darurat, Mengakhiri Pembinaan Potensi Relawan Surabaya

Praktek Evakuasi Gawat Darurat, Mengakhiri Pembinaan Potensi Relawan Surabaya

Surabaya Jawa Timur - Bandan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Surabaya, pada Rabu, (29/6/2022) menyelenggarakan praktek sekaligus penilaian  Evakuasi Gawat Darurat Dan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD), bertempat di Taman Flora atau lebih dikenal dengan Kebun Bibit, Bratang Kota Surabaya Jawa Timur.

Pelatihan ini sebagai kelanjutan dari pembinaan potensi relawan Surabaya, setelah dua hari mendapatkan teori tentang pertolongan pertama pada kecelakaan dari narasumber berpengalaman yang berasal dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya.

Disampaikan oleh Candra salah seorang panitia, bahwa praktek pembebatan, pembidaian dan memindahkan korban ke tandu untuk penanganan selanjutnya, harus dilakukan dengan serius sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan materi yang telah diberikan. Termasuk cara melakukan penilaian penderita dan menstabilkan keadaan penderita.


“Ingat, sebelum melakukan pertolongan harus memperhatikan keselamatan diri, tim, penderita dan orang disekitar yang dapat dijadikan saksi dan dimintai tolong untuk mengamankan lokasi dan menghubungi pihak yang berwenang,” kata Candra.

Disamping itu, peserta juga harus mengikuti post tes secara online dan melakukan praktek pijat jantung sesuai arahan dari nara sumber dari PMI yang telah berpengalaman menangani kecelakaan lalu lintas. Seperti diketahui, Pijat jantung dilakukan untuk menyelamatkan seseorang yang dilakukan oleh orang awam yang bukan tenaga Kesehatan, dan ini lebih baik dilakukan daripada tidak sama sekali. Metode ini biasanya berguna untuk membantu mengembalikan kemampuan bernapas dan sirkulasi darah dalam tubuh akibat serangan jantung dan henti jantung.

“Hasil dari praktek ini akan menjadi dasar untuk memnentukan apakah peserta berhak mendapat sertifikat kecakapan atau masih perlu belajar kembali,” ujarnya.


Kegiatan praktek berlangsung seru dan riang gembira. Banyak peserta yang melakukan kesalahan, kemudian didiskusikan dalam kelompoknya untuk pembetulannya. Termasuk berkonsultasi dengan pendamping kelompok dari anggota PMI.

Erna, salah seorang peserta dari komunitas tanggap gawat darurat (KTGD), mengatakan bahwa kegiatan ini sangat menambah wawasan dan bermanfaat untuk melakukan pertolongan jika ada kecelakaan.

“Paling tidak, sebagai penolong pertama, kita tahu apa yang harus dilakukan. Seperti melakukan penilaian, menghubungi pihak yang berwajib dan mengamankan lingkungan,” kata Erna bersemangat.

Diakhir kegiatan, Candra juga mengatakan bahwa BPBD Kota Surabaya akan mengadakan berbagai pelatihan dalam rangka pembinaan potensi relawan Surabaya. Namun diharapkan agar peserta dari organisasi yang berbeda agar bisa bergantian dalam rangka pemerataan kemampuan.


Artinya, Jangan hanya mengirim orang yang sama di setiap pelatihan. Masak sih tidak ada anggota lain yang bisa mengikuti pelatihan? Jika yang dikirim mengikuti pelatihan hanya orang yang sama, maka tujuan pelatihan memeratakan kapasitas relawan Surabaya, kurang berhasil.

“Semoga pelatihan ke depan dengan materi yang lain bisa diikuti oleh wajah baru sebagai bentuk berjalannya kaderisasi relawan dari masing-masing organisasi,” ujarnya. [eB]

 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment