News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Peningkatan Kapasitas BLS, Bagi Relawan Kesehatan Merupakan Keharusan

Peningkatan Kapasitas BLS, Bagi Relawan Kesehatan Merupakan Keharusan

Kota Surabaya Jawa Timur - Dalam rangka meningkatkan kapasitas sekaligus kesiapsiagaan bagi relawan Kota Surabaya di bidang kesehatan, Posko Bersama (Posma) Relawan se Surabaya, mengadakan pelatihan BLS (Bacic Life Support / bantuan hidup dasar), bertempat di Sekretariatnya, Sabtu (25/06/2022).

Kegiatan ini diikuti oleh berbagai komunitas yang selama ini bergerak di bidang kesehatan, juga diikuti oleh sopir ambulance. bahkan ada yang datang dari luar Kota Surabaya.

Suprayogi, Ketua Posma Relawan se Surabaya, dalam sambutannya mengatakan bahwa, kegiatan ini berdasarkan amanat dari UU nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, PP nomor 21 tahun 2008, tentang penanggulangan bencana, dan Perka BNPB  nomor 17 tahun 2011 tentang kerelawanan, serta Permenkes no 8 tahun 2019 tentang kesiapsiagaan bencana dan krisis Kesehatan.


Dikatakan pula bahwa, sebagai wadah kerelawanan yang bergerak dibidang kebencanaan dan  kemanusiaan, maka dipandang perlu untuk melatih kemampuan relawan juga masyarakat umum agar mengetahui apa itu BLS dan bagaimana mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saat menjumpai kecelakaan lalu lintas. Apa yang harus dilakukan, dan bagaimana memperlakukan korban.

“Misalnya, pengetahuan tentang serangan henti jantung dan tidak sadarkan diri, hendaknya relawan bisa mengimplementasikan untuk keluarganya dulu, baru yang lain. Harapannya, minimal dalam satu keluarga ada satu yang paham tentang BLS,” Katanya, bersemangat.

Pelatihan ini telah mendapat persetujuan dari Dinas Kesehatan Privinsi Jawa Timur ini, nantinya semua peserta akan mendapat sertifikat sebagai tanda telah mengikuti pelatihan. Nantinya sertifikat tersebut juga bisa digunakan saat relawan berkesempatan mengikuti sertifikasi relawan yang diadakan oleh lembaga sertifikasi profesi penanggulangan bencana (LSP-PB).

Teguh, seorang praktisi kesehatan yang juga anggota palang merah indonesia (PMI), mengatakan bahwa Relawan itu harus mengetahui aturan tentang bagaimana cara menolong korban. Jika tidak mampu, upayakan segera menghubungi petugas. Prinsipnya aman korban, aman lingkungan, dan aman bagi penolong.


“Ingat, jika takut melakukan tindakan, lebih baik hanya amati kondisi korban, beri tepukan dan sapa si korban, periksa nadinya, serta lihat lukanya. Kemudian segera mencari pertolongan, dan melaporkan hasil pengamatan, sambil mengamankan korban tanpa memindahkan, sebelum bantuan datang,” katanya, dengan memberikan contoh kejadian kecelakaan lalu lintas yang salah penanganannya sehingga menambah fatal bagi si korban.

Hari pertama ini, lebih banyak diisi dengan berbagi pengalaman tentang praktek penanganan korban kecelakaan sesuai dengan kebisaan masing-masing peserta, tanpa saling menyalahkan. Bahkan yang terjadi, pelatihan ini berjalan secara interaktif. Semua peserta mendapat kesempatan untuk berbagi pengalaman.

Besuk Minggu (26/06/2022), rencananya akan lebih banyak paktek melakukan pertolongan kepada korban, baik secara individu maupun kelompok. Sehingga peserta akan memiliki pengalaman langsung dan bisa bercerita kepada anggota komunitasnya.


Semua peserta yang dihubungi, sepakat bahwa kegiatan pelatihan semacam ini perlu ditindak lanjuti secara berkala untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan dalam melakukan pertolongan kepada korban kecelakaan. Disamping itu, juga menjadi wahana saling mengenal karakter masing-masing, sehingga komunikasi dan koordinasi akan semakin mudah. [eB]

 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment