Berbagi Pengalaman Menyusun Dokumen Kebencanaan Secara Webinar
Surabaya
Jawa Timur - Siap
Siaga (SS) mengadakan Sarasehan Antar Daerah untuk Penanggulangan Bencana
(SADAR-PB) Kamis (16/06/2022), yang digelar secara webinar karena Indonesia
masih waspada pendemi. Gelaran webinar ini bisa diikuti oleh banyak pihak dari
berbagai daerah tanpa harus berkumpul dalam satu area. Sehingga panitia tidak
perlu menyiapkan akomodasi dan konsumsi, yang tentunya tidak murah.
Kegiatan ini menghadirkan beberapa narasumber untuk
menceritakan praktek baik yang telah dilakukan terkait dengan upaya penyusunan
dokumen, diantaranya yang dibahas dalam webinar ini tentang kajian risiko
bencana, peluang proses partisipatif dan pemanfaatannya dalam perencanaan
pembangunan.
Sarasehan online ini diikuti oleh banyak pihak yang sudah
pernah terlibat dalam penyusunan dokumen yang seharusnya dimiliki oleh BPBD.
Namun dalam prakteknya, seperti yang dikatakan oleh peserta dari Banyuwangi,
seringkali penyusunan berbagai dokumen itu dikerjakan oleh pihak ke tiga,
sehingga hanya diketahui oleh pihak tertentu saja. Salah satu alasannya adalah
karena sumber daya manusia yang ada masih perlu ditingkatkan kapasitasnya.
Untuk itulah, seorang peserta dari BPBD Lombok Timur, mengingatkan bahwa disamping keterlibatan banyak pihak dalam penyusunannya, juga adanya perhatian pemerintah, terutama dalam penganggaran yang mendukung proses penyusunan dokumen.
Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan Mitra Samya, bahwa
penyusunan berbagai dokumen itu seringkali sangat sedikit diakomodasi dalam
APBDesa maupun APBD, karena sedikitnya anggaran yang disediakan, kadang hanya 1
sampai 3 persen saja dari total anggaran yang ada.
Pada kesempatan itu, LPBI-NU Jawa Timur, melalui chat room,
menyampaikan pengalamannya dalam menyusun rencana kontijensi yang melibatkan
aktor setempat secara partisipatif.
Dalam komentarnya, Diyah Perwitosari menambahkan, perlunya leadership dan coordinating agency yang dapat memfasilitasi proses penyusunan dokumen yang partisipatif, dan pada saat yang sama dapat memastikan bahwa dokumen yang disusun itu bermanfaat dalam perencanaan pembangunan.
Sementara, Miranti, salah seorang peserta dari Jakarta
mengatakan bahwa, seringkali dalam proses penyusunan dokumen apapun, kelompok
perempuan menjadi kelompok yang rentan. Padahal mereka memiliki potensi untuk
penguatan kapasitas dalam pengelolaan risiko, terutama mereka yang daerahnya
pernah terjadi bencana.
“Mestinya mereka ini bisa dimasukkan dalam proses penyusunan
kajian dan analisa risiko bencana di daerahnya,” katanya, terkait dengan upaya
pelibatan kelompok rentan dalam penyusunan dokumen yang komprehensif.
Masalahnya, upaya penyusunan dokumen, masih sering menggunakan data lama, itu biasanya karena lemahnya upaya melakukan pembaharuan data karena terbatasnya petugas dan anggaran, juga karena keterbatasan waktu yang disediakan. Maka disini yang terjadi adalah, yang penting ada dokumen untuk memenuhi indikator kinerja utama (IKU), maupun standar pelayanan minimal (SPM).
Hal ini seperti komentar Fiki Ferianto, bahwa seringkali
wujud partisipasi hanya bersifat formalitas tanpa ada jaminan hingga akses
peserta terhadap keputusan yang akan diambil. Masyarakat hadir hanya untuk
sekedar memenuhi prasyarat. Untuk itu,
kedepan perlu pelibatan unsur pentahelix untuk mendampingi proses berjalannya
dokumen yang telah disusun sebagai dokumen hidup yang harus diperbaharui sesuai
perkembangan jaman.
Agar terjadi kesamaan dalam penyusunan aneka dokumen, Andi
dari BPBD Kota Mataram, berharap kepada panitia untuk bisa berbagi panduan
dokemen Kajian risiko bencana, OPD dan akademisi yang dilibatkan dalam
penyusunan KRB, anggaran dan contoh KAK.
Dalam webinar kali ini, panitia membagi peserta dalam dua kelompok, yang dimasukkan dalam Breakout Rooms. Hasil diskusi dari masing-masing kelompok akan ditindaklanjuti oleh Siap Siaga sebagai bahan laporan.
Termasuk semua materi webinar dapat diunduh melalui google
drive yang dibuat oleh panitia, yang dapat digunakan untuk bahan pembelajaran
di tingkat komunitas sebagai media peningkatan kapasitas, yang terkait dengan
penyusunan dokumen dan kebijakan dalam kebencanaan. [eB]
Post a Comment