News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Belajar Jitupasna, Upaya Pengurangan Risiko Bencana Di Kabupaten Mojokerto

Belajar Jitupasna, Upaya Pengurangan Risiko Bencana Di Kabupaten Mojokerto

Kabupaten Mojorkerto Jawa Timur - Salah satu upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB) adalah peningkatan kapasitas. Komitmen untuk terus belajar dan belajar mutlak dilakukan oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun. Selasa (7/6/2022) BPBD Kabupaten Mojokerto Jawa Timur telah memfasilitasi peningkatan kapasitas berbagai unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan masyarakat termasuk relawan

Kegiatan  ini berfokus pada peningkatan kapasitas tim Jitupasna (Kajian Kebutuhan Pasca Bencana), bertempat di Hotel Royal Trawas, dengan  50 peserta hadir untuk belajar bersama. Diantara mereka ada sejumlah 12 personil relawan dari 12 lembaga yang ada di Kabupaten Mojokerto. mereka ini tergabung dalam Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB)  Kabupaten Mojokerto.

Begitu pentingnya kegiatan ini, sehingga dihadiri oleh Bupati Mojokerto, dr. Ikfina Fahmawati, M.Si. dan  Sekda Kabupaten  Mojokerto Teguh Gunarko sebagai Ex Officio Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto. menyempatkan waktu untuk hadir di tengah-tengah peserta


Dalam sambutannya, Bupati Ikfina berharap agar kapasitas peserta ini benar-benar mampu dan menguasai materi yang disampaikan. "Harapan kita memang jangan ada bencana, akan tetapi bencana tidak mungkin dihindari. Maka kita harus sadari selalu untuk berupaya mengurangi risiko bencana. Baik malalui kegiatan-kegiatan mitigasi, peningkatan kapasitas masyarakat,dan menurunkan angka kerentanan." ujar Ikfina.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Mojokerto, Drs. Yo'ie Afrida Soesetyo Djati, SH, M.Si. mengatakan bahwa semakin tahun semakin banyak kejadian di Kabupaten Mojokerto semakin meningkat. "Untuk itulah, guna meringankan dan atau mengurangi risikonya, maka PRB diupayakan sebagai prioritas daerah," kata Kalaksa.

Sinergitas dalam penanggulangan bencana sudah benar-benar harus dijalankan. Bencana adalah urusan bersama. Yang tampil dalam Pengurangan Bencana (PB) jangan hanya pemerintah, jangan hanya relawan, jangan hanya masyarakat korban bencana, namun setidaknya lima unsur (pentahelik) harus berbaur menanggulangi bencana secara bersama-sama. Tentunya dengan system yang sudah diatur dalam berbagai peraturan pemerintah. Dan pemerintah menjadi koordinatornya.


Sementara itu, Saiful Anam, Ketua Forum PRB Kabupaten Mojokerto menyatakan bahwa Sinau Bareng, Belajar Bareng dalam upaya PRB mutlak dilakukan.  Bukan hanya belajar tentang apa saja yang bisa dilakukan sebelum atau saat tidak ada bencana, dan saat ada bencana, tapi pasca bencana juga harus menjadi perhatian.  Upaya membangun kembali segala fasilitas umum, serta budaya-budaya yang sempat terhenti untuk dibangun kembali menuju yang lebih baik. (sAnm)

 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment