News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Mudik Asyik Dengan Segala Dampaknya

Mudik Asyik Dengan Segala Dampaknya

Sungguh, aktivitas mudik, ada juga yang mengatakan pulang kampung, itu bukan merupakan bagian dari ritual ramadhan dan hari raya Idul Fitri. Kebiasaan mudik itu merupakan tradisi dari masyarakat (apapun agamanya), yang menyempatkan pulang ke kampung halaman, memanfaatkan libur lebaran.

Sebagai tradisi, mudik juga membawa dampak pada perputaran ekonomi di daerah, sekaligus mendorong terjadinya perubahan di seluruh bidang kehidupan, dengan segala akibat yang menyertainya.  Ya, paling tidak, warga kampung akan melihat “perilaku” para pemudik dengan gaya kota yang modern, untuk kemudian ditirunya.

Beberapa literatur mengatakan bahwa mudik, adalah sebuah ritual budaya tahunan, yang dilakukan menjelang perayaan hari raya Idul Fitri. Ketika mudik, mereka tidak lupa membawa “oleh-oleh” berupa jajanan dan pakaian untuk keluarga di kampung.

Apapun dilakukan untuk bisa mudik. Entah bagaimana caranya, yang penting mudik. Mereka  berbondong-bondong kembali ke kampung dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun berbagai kendaraan umum, bahkan ada yang mencari tumpangan gratisan yang disediakan oleh berbagai instansi.

Ya, untuk bisa berlebaran di kampung halaman, mereka pun harus rela antre, berdesak-desakan serta menikmati kemacetan panjang sebelum sampai di kampung halaman, dan berkumpul bersama keluarga serta handai taulan saat lebaran.

Perjalanan mudik yang begitu melelahkan dan berbiaya mahal dan menghabiskan uang tabungan itu, semua tergantikan dengan rasa bahagia bisa berkumpul keluarga, melepas kangen diantara mereka dalam keadaan sehat tak kurang suatu apa. 

Baju baru dan berbagai makanan serta jajanan khas lebaran, menjadi pemandangan di hari raya Idul Fitri. Semua bergambira, saling bermaaf maafan, bersilaturahmi ke sanak famili sambil ngincipi rengginang, madumongso, opor ayam dan ketupat sayur. 

Yang pasti, suasana lebaran itu, disamping sebagai ajang mempererat tali silaturahmi, dan mengenang masa kecil saat hidup di kampung,  juga menjadi media berbagi cerita tentang sukses bekerja di rantau. 
Inilah, salah satu yang memotivasi warga kampung untuk “mengadu nasib” merantau, meninggalkan sanak kadang, dan sawah ladang yang selama ini menjadi tumpuan kehidupannya. Agar di lebaran tahun depan bisa merasakan mudik dengan segala pernak perniknya yang mengasyikkan. [eBas]

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment