News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Buka Bersama Untuk Menyambut Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2022

Buka Bersama Untuk Menyambut Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2022

Sidoarjo Jawa Timur - Menyongsong Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) tahun ini, sekretariat bersama relawan penanggulangan bencana Jawa Timur, bekerja sama dengan pusat pelatihan dan penelitian Indonesia tangguh, Surabaya menyelenggarakan Tausiyah Kebencanaan sekaligus Buka Puasa dan Sholat maghrib berjamaah, Minggu (10/04/2022), di Joglo Kadiren (Joka), Juanda, Kabupaten Sidoarjo.

Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa perwakilan komunitas, yang diselenggarakan secara luring dengan tetap mentaati protokol kesehatan dan dibatasi hanya enam puluh orang saja karena pandemi. Sementara lainnya bisa mengikuti lewat daring.

Dalam sambutannya, Dian Harmuningsih, koordinator relawan, menjelaskan tentang diadakannya acara Arisan Ilmu Nol Rupiah. Dimana, titik tekan dari kegiatan Arisan ini adalah Ilmunya, dalam rangka upaya meningkatkan kapasitas sekaligus mempererat tali silaturahmi diantara relawan.

“Terkait dengan biaya penyelenggaraan kegiatannya. Seperti biasa, konsumsi didapat dari makanan-minuman yang di bawa oleh peserta secara mandiri untuk dinikmati bersama. Itulah gotong royong ala relawan,” ujar Dian Harmuningsih.


Sementara, Dadang Iqwandi, dari BPBD Provinsi Jawa Timur, menyampaikan Agenda kegiatan alternatif yang bisa dilakukan para relawan menyongsong HKB 2022. Diantaranya, Sosialisasi dan Edukasi, Mitigasi, Perawatan Alat, Simulasi Kebencanaan.  “Karena Penanggulangan Bencananya Alam itu tidak hanya pada saat Tanggap Darurat, tapi ada yang lebih penting dan lebih beragam yang dilakukan yaitu pada masa Pra Bencana,” katanya.

Sedangkan Profesor Syamsul Maarif, dalam tausyiahnya, mengingatkan bahwa, pelibatan masyarakat dalam kesiapsiagaan itu sebagai upaya memotivasi masyarakat untuk mengelola bencana. Mereka dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kelangsungan kehidupan dan penghidupan yang mereka jalankan dari sudut pandang mereka sendiri.

Dikatakan pula bahwa, lingkup kesiapsiagaan menghadapi bencana itu diantaranya adalah, menemukenali dan prediksi risiko,  memperkirakan kapasitas yang diperlukan untuk menghadapi risiko bencana,  meningkatkan kapasitas yang sudah ada secara berkelanjutan, dan merencanakan untuk mengelola/meredam risiko dengan kemampuan/kapasitas yang bersumber dari berbagai pihak.


“Dengan demikian, pesan penting dari pengurangan risiko bencana berbasis komunitas (PRBBK) dalam rangka meredam risiko bencana adalah komunitas itu sendiri. Sehingga perlu ditingkatkan kapasitasnya agar terbangun kesiapsiagaan,” ungkapnya.

Terkait dengan hari kesiapsiagaan menghadapi bencana yang mengambil tema siap untuk selamat, dengan sub tema Keluarga Tangguh Bencana, Pilar Bencana Menghadapi Bencana. Pria yang suka bermain gitar ini mencoba mendefinisikan tentang keluarga tangguh bencana yang menjadi programnya BNPB.

Menurutnya, keluarga tangguh bencana  adalah Kemampuan/kapasitas yang dimiliki oleh sebuah keluarga, berupa kesadaran adanya Grup Kolaborasi Sosial, untuk bersama-sama memanfaatkan sumber daya masing-masing menghadapi ancaman dan risiko bencana. Semua mengarah pada terciptanya kesiapsiagaan secara mandiri.

Seperti halnya program destana dan sejenisnya itu merupakan bentuk PRBBK, dimana peran Pemerintah, termasuk pemerintah Desa, adalah memberikan pendampingan berupa, teknik/keahlian, anggaran, alat dan perlengkapan, serta  logistik administrasi. Sementara, bantuan dari berbagai sektor, tidak melahirkan “ketergantungan” baru.

“Peran relawan disini adalah membantu masyarakat dalam menemukenali potensi ancaman, pengelolaan/peredaman risiko, kesiapsiagaan, strategi mitigasi dan pemulihan pasca bencana,” tambahnya.


Pada kesempatan yang baik ini, Alfin dari komunitas tanggap gawat darurat (KTGD), sekaligus pengasuh Jamaah LC di basecamp keputih, menjelaskan tetang kegiatan menyongsong HKB tahun 2022 ini, diantaranya adalah Pelatihan PPGD untuk Driver OJOL.

Sedangkan Erick Alfian, salah seorang peserta, yang juga anggota Tim SPAB BPBD Jawa Timur, mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat sekali bagi relawan. Banyak materi baru, Istilah baru dan yang penting, kegiatan ini menjadi sarana menjaga Ukhuwah Lintas Komunitas.

“Dari sini muncul lobi-lobi untuk berkolaborasi antar komunitas membangun kegiatan bersama. Harapannya kegiatan ini bisa diagendakan secara berkala dengan materi yang berbeda, untuk menambah wawasan dan kapasitas relawan.” pungkasnya. [eB]

 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

1 comments:

  1. tetap semangat menebar kebaikan untuk sesama
    tetap semangat menginspirasi

    ReplyDelete