Semua Menunggu Realisasi Hasil Rakornas BNPB 2022
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) baru saja
menuntaskan rangkaian rapat koordinasi nasional (Rakornas) penanggulangan
bencana pada 22-24 Februari 2022 di Tangerang, Banten.
Menurut Yudha, salah seorang pengurus forum pengurangan
risiko bencana (F-PRB) Jawa Timur, ada yang menggelitik untuk dicermati dari
hasil rakornas itu. Diantaranya adalah, adanya rencana BNPB meningkatkan
efektivitas Tim Reaksi Cepat (TRC) dalam upaya pemenuhan layanan kepada
masyarakat pada setiap kejadian bencana.
Artinya, BNPB berharap ke depan saat terjadi bencana, TRC
selalu tampil mendahului pihak lain dalam respon awal terjadinya bencana.
Dengan demikian, negara benar-benar hadir dalam upaya melindungi masyarakatnya
yang tertimpa bencana. Sementara keberadaan pihak lain, dalam hal ini komunitas
relawan, adalah sekedar membantu.
Dalam rangka membahas TRC di arena rakornas, dikatakan bahwa
TRC disini diartikan sebagai tim terpadu lintas sektor yang melakukan tindakan
segera setelah ada informasi awal kejadian atau ancaman bencana.
Sedangkan tugasnya diantaranya adalah melakukan kaji cepat situasi dan kebutuhan penanganan darurat bencana, membantu penyelamatan, evakuasi korban, pemenuhan kebutuhan dasar dan pemulihan fungsi sarana prasarana vital, dan membuat laporan sebagai bahan penyusunan kebijakan.
Untuk itulah, masih kata Yudha, dalam rangka membangun TRC
yang benar-benar tangguh, trengginas dan mumpuni dibidangnya, perlu kiranya ada
agenda pelatihan peningkatan kapasitas bagi mereka yang terlibat dalam TRC.
Sehingga keberadaannya bisa menjadi contoh bagi komunitas relawan yang lain
ketika akan turun ke lokasi bencana.
“Tidak ada salahnya pula, jika seluruh karyawan BNPB (dan
BPBD) juga mumpuni di ketiga fase penanggulangan bencana, maupun dalam perannya
sebagai koordinator, komando dan
pelaksana. Semua ini untuk membantu keberadaan TRC,” kata pria yang saat ini
menjadi panitia hari peduli sampah nasional (HPSN) Kota Probolinggo, Jumat
(25/02/2022).
Ditambahkan pula, bahwa rencana BNPB mengoptimalkan peran
TRC itu perlu didukung, sebagai upaya peningkatan ketangguhan dalam
penanggulangan bencana. Bahkan, jika memungkinkan, forum juga menyiapkan
kapasitas relawan di daerah agar bisa menjadi mitra TRC dalam melakukan kaji
cepat saat terjadi bencana.
“Yang jelas, disamping meningkatkan kapasitas individunya, juga perlu didukung dengan sarana prasarana pendukung operasi di lapangan. Sehingga mobilitasnya benar-benar tanggap, tanggon dan bertanggungjawab terhadap tugasnya,” tambahnya, saat dihubungi penulis lewat selulernya Jum’at (25/2/2022).
Harapan pria pendamping destana Kota Probolinggo ini adalah,
forum juga menyiapkan diri untuk mengedukasi relawan desa melalui optimalisasi
program sambang desa sinau bareng (SDSB) dalam rangka penguatan relawan lokal.
“Perlu juga memperkuat kegiatan mitigasi berbasis komunitas
sehingga bisa meminimalisasikan kerugian harta benda, sekaligus melakukan
penyelamatan mandiri sebagai bentuk budaya tangguh,” katanya disela mengikuti
acara pengukuhan pengurus Forum PRB Kabupaten Pasuruan.
Diakhir wawancara, pria berkacamata itu berharap agar apa
yang telah dihasilkan dalam rakornas tahun bershio macan ini bisa
diimplementasikan di lapangan dan membawa manfaat bagi masyarakat. [eB]
Post a Comment