Materi Navigasi Untuk Mendukung Kegiatan Di Alam Bebas
Surabaya Jawa Timur – Forum Pengurangan Risiko Bencana
(FPRB) Jawa Timur, mempunyai program yang mendorong terjadinya penyebaran virus
pengurangan risiko bencana kepada relawan daerah agar mereka bisa membangun
ketangguhan masyarakatnya menghadapi potensi bencana yang ada di wilayahnya.
Program itu bernama Sambang Dulur Sinau Bareng (SDSB) dan Sapa Destana.
Begitu juga dengan Komunitas Jamaah LC, salah satu mitra
FPRB Jawa Timur, mencoba meningkatkan kapasitas relawan. Baik itu terkait
dengan upaya pengurangan risiko bencana, juga meningkatkan kapasitas lain yang
mendukung kegiatannya saat melakukan aktivitas di alam bebas.
Untuk itulah, minggu (27/02/2022) siang, bertempat di Gedung
Pertemuan Perumahan Marina Keputih, Surabaya, Komunitas Jamaah LC menggelar
acara yang diberi nama “Ngobrol Asik Navigasi Darat” yang diikuti oleh berbagai
komunitas pecinta alam dan relawan penanggulangan bencana. Acara ini merupakan
upaya mengenalkan akan pentingnya materi navigasi.
Dharma Antoro, dari Komunitas Navigasi Shooter (NavShot), berkenan menceritakan pengalamannya dalam mempraktekkan navigasi saat melakukan kegiatan pendakian dan jelajah hutan rimba.
“Secara sederhana navigasi adalah perjalanan dari satu
tempat ke tempat lain yang didukung oleh sarana berupa peta dan kompas dengan
perhitungan tertentu,” ujarnya, sambil menunjukkan beberapa jenis peta dan
kompas.
Karena kegiatan ini sifatnya hanya pengenalan, maka tidak
ada praktek bidik kompas. Namun, Wong Alas, sapaan akrap Dharma Antoro,
berencana mengadakan pendidikan dan pelatihan navigasi dengan praktek langsung
di Hutan kawasan Gunung Arjuno, yang medannya sangat menguras adrenalin.
“Kemampuan melakukan Navigasi sangat tergantung kepada
masing-masing individu, yang akan berdampak pada berhasil tidaknya kegiatan di
alam bebas. Sungguh materi ini merupakan hal baru bagi saya,” kata Achmad
Raffi, anggota pramuka SMK Perkapalan Sidoarjo.
Menurutnya, peningkatan kapasitas dibidang Navigasi perlu dikuasai oleh mereka yang menggeluti outdoor activity, seperti para relawan dan pecinta alam.
“Saya harap pelatihan yang diselenggarakan oleh Komunitas NavShoot bisa meningkatkan kompetensi, pengetahuan, serta membentuk tenaga terampil dibidang Navigasi,” tambahnya.
Acara yang di kemas dalam suasana santai berjalan penuh
interaktif. Secara bergantian peserta bertanya kepada nara sumber. Bersamaan
itu mereka juga diberi kesempatan untuk memegang kompas prisma dan mengamati
berbagai jenis peta yang nantinya harus dikuasai. Peserta juga dikenalkan
dengan istilah dalam membaca kompas. Seperti reseksi, ploting, azimut dan back
azimut.
Pada kesempatan yang sama, Iddin Badaru juga memaparkan
rencana kegiatan bulan Maret, berupa bersih-bersih Pantai Kenjeran atau merawat
Hutan Mangrove Wonorejo, dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional.
Ketepatan, semua lokasi berada di wilayah Surabaya Timur.
Arti Novellia, mahasiswa pasca sarjana Universitas
Airlangga, Surabaya, yang juga aktif dalam kegiatannya FPRB Jawa Timur,
mengatakan bahwa, acara Ngobrol bareng yang diselenggarakan oleh Komunitas
Jamaah LC ini sangat menyenangkan dan menambah wawasan. Termasuk menambah
teman.
“Saya sangat tertarik untuk mengikuti materi navigasi. Tolong saya dikabari jika pendaftaran diklat sudah dibuka, termasuk kegiatan ngobrol bareng selanjutnya,” pungkasnya. [eB]
Post a Comment