News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Praktek Baik Forum PRB, Solusi Sinergitas Pentahelix

Praktek Baik Forum PRB, Solusi Sinergitas Pentahelix

Surabaya Jawa Timur - Di dalam UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, dikatakan perlu adanya wadah untuk memfasilitasi kerjasama para  pihak dalam upaya pengurangan risiko bencana. Wadah itu bernama Platform/Forum pengurangan risiko bencana (FPRB).

Sayangnya belum semua daerah terbentuk Forum. Untuk itulah Pusat Penelitian ITS mengadakan webinar tentang Praktek Baik Forum PRB Solusi Sinergitas Pentahelix. Kegiatan ini sebagai upaya menginspirasi daerah yang belum mempunyai Forum PRB, untuk membentuknya.
Kegiatan yang diselenggarakan hari Sabtu (12/02/2022) diantaranya menghadirkan Pangarso Suryotomo, Direktur Kesiapsiagaan, BNPB, Catur Sudarmanto, Sekjen Forum PRB Jawa Timur, Muh Taufiq Arrahman, Koordinator Umum Forum PRB DIY, Siti Nurlaela, Dosen ITS, dengan moderator, Catur Sudiro, dari MPBI (masyarakat peduli bencana Indonesia).

Dalam paparannya, Papang, sapaan akrab Direktur Kesiapsiagaan BNPB, mengatakan bahwa forum diharapkan ikut serta mensukseskan empat prioritas yang ditetapkan oleh Sendai Framework for Disaster Risk Reduktion (SFDRR), yang meliputi upaya memahami risiko bencana, memperkuat tata kelola risiko bencana untuk mengelola risiko bencana,  investasi dalam pengurangan risiko bencana untuk ketangguhan, dan memperkuat kesiapsiagaan bencana untuk respon yang efektif, dan membangun kembali dengan lebih baik dalam pemulihan, rehabilitasi dan rekonstruksi.
“Semua itu hendaknya harus ada fasilitasi dari pemerintah untuk mempercepat terjadinya sinergitas pentahelix dalam membantu pelaksanaan program BPBD,” tambahnya.

Dikatakan pula bahwa Forum PRB memiliki Visi, diantaranya Memastikan Pembangunan Daerah Berbasis Pengurangan Risiko Bencana. Memastikan kebijakan yang diambil dapat mengurangi risiko bencana saat ini, tidak menambah risiko bencana baru, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Memastikan kelembagaan penanggulangan bencana dapat bersinergi dengan baik, antara BPBD  dengan OPD, antara pemerintah daerah dengan masyarakat dan lembaga usaha.

“Menurut saya, yang perlu segera dibenahi adalah merubah paradigma. Dari emergency respons ke pengurangan risiko bencana (pra, saat dan pasca). Karena biaya pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan, akan lebih murah dibandingkan biaya yang harus dikeluarkan saat tanggap darurat,” Kata Mbah Dharmo menanggapi paparan pejabat dari BNPB.
Dikatakan juga bahwa Forum PRB yang telah terbentuk, tidak hanya sekedar ada, tapi benar-benar mampu memainkan perannya dengan prinsip saling menguatkan, dan saling melengkapi, dalam kerja-kerja kemanusiaan.

Sedangkan Dadang Ikhwandi, dari BPBD Provinsi Jawa Timur mengatakan bahwa forum telah dilibatkan dalam program BPBD, diantaranya fasilitasi pembentukan Destana di 40 Kabupaten/Kota. Serta bersama melaksanakan program Sapa Destana dalam rangka reaktivasi destana yang telah terbentuk.

“Forum juga diharapkan bisa mengawal penyusunan rencana penanggulangan bencana sehingga bisa dijadikan bahan rujukan kebijakan yang mengedepankan pengurangan risiko bencana,” Ujarnya menyudahi sambutannya.

Muh. Taufiq Arrahman, dari Jokja, mengatakan bahwa dalam membangun sinergitas pentahelix, pemerintahlah yang menjadi aktor utama. Karena, dengan segenap kewenangannya sebagai pemegang otoritas, mempunyai anggaran dan sarana prasarana yang memadai, serta memiliki jejaring yang luas, mereka bisa berbuat apa saja. Termasuk bisa memobilisasi semua potensi yang ada untuk membangun kolaborasi dalam pengurangan risiko bencana. 
Sementara, Siti Nurlaela, mengatakan bahwa  saat ini kampus ITS bekerja sama dengan MOTT MCDONALD, sebuah lembaga dari Inggris, melakukan penelitian masalah gempa bumi, edukasi, advokasi, desiminasi dan komunikasi kepada warga Surabaya yang menjadi sasarannya. Sekaligus menginisiasi pembentukan Forum PRB Kota Surabaya. 

Terbentuknya Forum PRB dengan segala praktek baiknya yang sudah berjalan dapat menjadi contoh sinergitas pentahelix dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana. [eB]

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment