Merespon Banjir Pasuruan, Forum PRB Kabupaten Mojokerto Dropping Air Bersih
Kabupaten Pasuruan Jawa Timur - Banjir luapan di Kabupaten
Pasuruan tepatnya di kecamatan Beji dan Bangil, serta Kecamatan Gempol, sampai
hari ini belum surut. Buruknya cuaca di area ini, berakibat debit air di sungai
masih terus membesar.
Dalam rangka merespon pemenuhan kebutuhan dasar di salah
satu desa yang ada di Kecamatan Beji, yakni Desa Dungboto, Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto bersinergi dengan Forum Pengurangan
Risiko Bencana (Forum PRB) Kabupaten Mojokerto. Upaya respon yang dilaksanakan
adalah dropping air bersih di Desa Kedungringin Kecamatan Beji Kabupaten
Pasuruan Selasa (15/02/2022.)
Kegiatan ini dilandasi dengan semangat bahwa bencana adalah
urusan bersama, hal ini memang hasil assessment di lapangan bahwa di desa tersebut
saat ini benar-benar membutuhkan pasokan air bersih.
Saiful Anam, Ketua Forum PRB Kabupaten Mojokerto mengatakan
sebenarnya sejak awal kejadian banjir, para relawan sudah mempersiapkan diri serta
wait and see. Jika sewaktu-waktu dibutuhkan turut membantu, maka relawan
juga sudah siap. Selasa siang (15/02/2022) ada kabar dari salah satu relawan
yang tergabung dalam Forum PRB, bahwa salah satu desa di Kecamatan Beji,
mendesak membutuhkan pasokan air bersih.
“Kamipun langsung koordinasi dengan BPBD Kabupaten Mojokerto. Karena kebutuhannya air bersih, kami berinisiatif untuk memakai armada truk tangki milik BPBD Kabupaten Mojokerto. Setelah koordinasi, kami lanjut berkoordinasi dengan Pusdalops BPBD Kabupaten Pasuruan, dengan maksud melaporkan bahwa kami akan turut membantu merespon untuk upaya pemenuhan kebutuhan dasar berupa air bersih,” kata Cak Anam, panggilan akrab ketua Forum PRB Kabupaten Mojokerto.
Secara internal Forum PRB, dari hasil koordinasinya, didapat
beberapa relawan yang siap untuk
berangkat, diantaranya adalah relawan PDSI Jatim, TSA dan Welirang
Komuniti. “Sedikitnya sepuluh personil
kami turunkan ke Kabupaten Pasuruan untuk membantu warga di sana. Di samping
droping air bersih, ternyata kebutuhan tenaga di Dapur Umum Desa Pagak juga
membutuhkan tenaga relawan, dan kita membagi potensi yang ada untuk membantu di
Dapur Umum tersebut,” lanjut Anam yang juga menjabat sebagai Ketua LPBI NU (Lembaga
Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama) Kabupaten
Mojokerto.
Sinergi semacam ini sudah beberapa kali dilakukan oleh BPBD dengan potensi relawan Mojokerto. Erupsi Semeru Lumajang, relawan Mojokerto juga bersinergi dengan BPBD. Respon banjir Pasuruan beberapa waktu yang lalu di kecamatan Rejoso, dan kali ini banjir di Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan.
Bencana adalah urusan bersama, maka sinergi-sinergi antar pihak yang berkepentingan semacam ini dalam upaya Pengurangan Risiko Bencana, sudah harus selalu dilakukan, oleh siapapun, dimanapun dan kapanpun.
“Kami sangat berterima kasih utamanya kepada Kepala
Pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto, yang saat ini benar-benar membuka tangan
untuk bersinergi, juga kepada kepada Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan
yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk berkhidmah dalam urusan
kemanusiaan,” papar Anam. (YN Hanum)
Post a Comment