News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

MDMC Membangun Ketangguhan Masyarakat Lewat Webinar

MDMC Membangun Ketangguhan Masyarakat Lewat Webinar

Surabaya Jawa Timur - Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC) berkomitmen melakukan upaya pengurangan risiko bencana untuk mewujudkan masyarakat tangguh bencana.

Terkait dengan itu mdmc menyelenggarakan webinar dengan tema masyarakat tangguh bencana, Jum’at (04/02/2022). Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka menyambut global platform disaster risk reduction, yang akan diadakan di Pulau Bali.

Untuk membangun masyarakat tangguh bencana, MDMC melalui programnya telah melakukan berbagai langkah, seperti melakukan edukasi bencana melalui program satuan pendidikan aman bencana (SPAB). 

Webinar kali ini menghadirkan Budi Setiawan, Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Lilik Kurniawan, Sekretaris Utama BNPB, Heniwati Wahyu, Forum PRB DIY, Yocki Asmoro, MDMC, dengan moderator handal Budi Santoso, Koordinator Divisi PRB MDMC.

Saat membuka Webinar, Lilik Kurniawan, mengatakan bahwa dalam upaya penanggulangan bencana diperlukan ilmu titen (menandai/memperhatikan) akan tanda-tanda alam. Kemudian perlu juga mempelajari literasi kebencanaan yang didasarkan pengalaman setempat (kearifan lokal).

“Ada juga pemodelan yang didasarkan pada hasil penelitian para ahli untuk dikaji dan dijadikan pembelajaran serta penyusunan kebijakan,” ucapnya.

Masih kata pria berperawakan besar ini, BNPB dalam penanggulangan bencana pernah menggunakan konsep jauhkan bencana dari masyarakat, jauhkan masyarakat dari bencana. Namun ternyata itu tidak mudah. Banyak kendala yang dihadapi, seperti tradisi masyarakat dan mata pencahariannya.

“Untuk itulah diperlukan pendekatan living harmony with disaster, dengan beberapa syarat. Seperti memahami tanda-tanda alam, adanya sistem peringatan dini, adanya regulasi, serta upaya pengurangan risiko bencana yang tersistem,” tambahnya.


Lilik Kurniawan yang akrab dengan berbagai komunitas relawan juga mengingatkan, dalam melakukan edukasi pengurangan risiko bencana, masyarakat harus diberi akses informasi terkait dengan potensi yang ada di daerahnya, kemudian menumbuhkan daya adaptasi, daya antisipasi, daya proteksi, serta daya lenting untuk mempercepat pemulihan pasca bencana.

Pria asli Yogjakarta ini juga berharap bahwa komunitas relawan, termasuk Forum PRB hendaknya semakin tangguh dalam artian  bisa mengedukasi masyarakat yang pada akhirnya terbentuk kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan dan ketangguhan menghadapi potensi bencana yang ada di daerahnya.

“Edukasi yang dilakukan tidak hanya sekedar mewujudkan konsep build back better, tapi harus sustainable yang memberdayakan, bukan memunculkan ketergantungan yang bekepanjangan. Disinilah pemerintah harus memfasilitasi kerja-kerja yang dilakukan relawan,” ujarnya.

Budi Santoso, sebagai moderator mengatakan, webinar ini diikuti banyak komunitas relawan dari berbagai daerah di Indonesia. Diharapkan dapat menambah wawasan kebencanaan sekaligus meningkatkan kapasitas dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan yang berkolaborasi dengan berbagai aktor pentahelix.

“Manajemen mitigasi bencana ini penting dipahami oleh masyarakat agar selalu waspada dan tanggap terhadap bencana. Inilah yang bisa diperankan oleh relawan dalam mengedukasi masyarakat,” jelasnya. [eB]

 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment