News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Rencana Penanggulangan Bencana Disusun Berdasarkan Kajian Risiko Bencana

Rencana Penanggulangan Bencana Disusun Berdasarkan Kajian Risiko Bencana

Surabaya Jawa Timur - Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, dipenghujung tahun 2021 ini, menyelenggarakan Lokakarya Penyusunan Peta Jalan Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) di Jawa Timur 2022 – 2026.

Kegiatan ini diikuti oleh 35 perwakilan dari organisasi perangkat daerah (OPD) dan komunitas relawan yang ditunjuk, sebagai representasi dari masyarakat, juga perwakilan dari Forum PRB Jawa Timur. Acara ini merupakan hasil kerjasama antara BPBD Provinsi Jawa Timur dengan Siap Siaga yang merupakan program kemitraan Indonesia – Australia.

Dadang Ikhwandy, dari BPBD Provinsi Jawa Timur, mengatakan bahwa dokumen RPB ini sebagai pedoman bagi semua pihak dalam upaya penanggulangan bencana. Di dalam dokumen itu dijelaskan pula siapa berbuat apa, dimana bersama siapa, menggunakan apa saja. Namun demikian, sebelum menyusun RPB harus ada kegiatan yang dinamakan kajian risiko bencana (KRB).

Kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari, Rabu – Kamis (22 – 23 Desember 2021), merupakan upaya menemukenali organisasi perangkat daerah (OPD) mana saja yang perlu dilibatkan dalam penyusunan RPB. Hal ini mengingat bahwa semua perwakilan OPD banyak yang belum paham tentang penyusunan dokumen yang terkait dengan penangulangan bencana.

“Dokumen ini sangat penting karena mengingat Provinsi Jawa Timur punya banyak potensi bencana yang perlu diwaspadai. Dalam dokumen ini nantinya akan menjadi panduan bagi pemerintah dan elemen pentahelix dalam penanggulangan bencana yang di dalamnya sudah dipetakan berbagai potensi kerentanan dan risiko bencana dan bahayanya, serta kapasitas sumberdaya, yang bisa digerakkan untuk mengurangi berbagai risiko bencana tersebut, ” ujarnya.

Narasumber  Hendro Wardono mengatakan bahwa, dalam menyusun RPB, memerlukan perencanaan yang matang, terarah dan terpadu. Diantaraya melakukan studi pustaka terkait dengan dokumen rencana penanggulangan bencana tahun lalu. Ada juga kajian tentang ancaman apa saja yang ada di Jawa Timur, dampak dan risiko yang ditimbulkan dari bencana tersebut, siapa saja yang terpapar dan terancam, kelompok mana saja yang paling terdampak, dan sebagainya. Semua perlu dikaji secara mendalam oleh berbagai pihak.

“Tentunya juga dipertimbangkan kapasitas sumberdaya yang ada di masing masing daerah. Kajian Risiko Bencana menjadi dasar bagi penyusunan program dan perencanaan berikutnya baik itu untuk Rencana Penanggulangan Bencana, Rencana Aksi Daerah, penyusunan RTRW dan Program Program Lainnya,” tambahnya meyakinkan peserta lokakarya.

Diakhir paparannya, Hendro, yang juga ketua pusat studi bencana, lingkungan dan perubahan iklim (PSBL) UNITOMO, Surabaya, berharap agar penyusunan peta jalan dokumen RPB bisa terus bergulir untuk kemudian direalisasikan dalam pertemuan selanjutnya.

“Jangan lupa dalam melakukan kajian juga memperhatikan kelompok rentan, termasuk orang dengan gangguan jiwa, dinamika politik lokal, dan upaya optimalisasi ekonomi masyarakat pasca bencana, serta wabah penyakit, diantaranya covid-19 yang masih menjadi ancaman,” Pintanya. [eB]

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment