News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Peran Besar Forum PRB Jatim Dalam Penanganan Bencana Semeru

Peran Besar Forum PRB Jatim Dalam Penanganan Bencana Semeru

Surabaya Jawa Timur - Sejak awal Gunung Semeru bergejolak hendak memuntahkan lahar, Sabtu (4/12/2021), kawan-kawan dari forum pengurangan risiko bencana (FPRB) yang berada di lereng Gunung Semeru, telah siap berjibaku membantu warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Mereka penuh semangat terus bergerak dan berdampak bagi sesama. Mereka berpacu dengan waktu menyelamatkan sebanyak mungkin harta, benda, dan warga. Begitu juga dengan komunitas relawan setempat yang tergabung dalam rumah besar FPRB Jawa Timur, tidak tinggal diam. Mereka ambil peran sesuai kapasitasnya.

Termasuk relawan yang tergabung dalam Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Agen Bencana yang dibentuk oleh BPBD, juga turun dengan kekuatan penuh, mempraktekkan segala teori yang telah dipelajari selama ini. Mereka cukup handal dalam mengkondisikan situasi, melakukan kaji cepat dan melaporkan perkembangan Semeru yang selalu berubah secara dinamis.  Curah Kobok’an dan Besuk Sat penuh muntahan material Semeru. Korban yang tadinya tidak terdata, ternyata banyak juga. Bahkan konon ada yang hilang dan sampai tulisan ini dibuat, belum ketemu. Perlu waktu dan alat berat untuk mempercepat pengerukan di beberapa daerah yang terduga ada orangnya.


Jembatan penghubung Kabupaten Malang dengan Kabupaten Lumajang yang bersejarah itupun tamat sudah, luluh lantak, ambrol jebol diterjang dahsyatnya pasir Semeru yang sangat bagus untuk bangunan dan harganya mahal.

Sementara itu, komunitas relawan sahabat FPRB Jawa Timur terus berdatangan dari berbagai Kota, bahkan dari luar Provinsi, dengan membawa sarana prasarana pendukung, bantuan dan personil yang mumpuni di bidangnya. Mereka disatukan oleh jargon “Pray For Semeru”

Tujuannya hanya satu, “Kemanusiaan”. Tidak ada tujuan lain, seperti oknum berseragam komunitas yang datang dengan tujuan berswafoto di lokasi bencana tanpa hirau derita sesama dan relawan yang sedang melakukan misi pencarian korban. Mungkin si oknum ini sengaja mengabadikan sebuah peristiwa alam yang dahsyat, yang belum tentu terulang kembali sebagai bahan cerita dan pembelajaran bagi anak cucunya.


Hampir semua pengurus FPRB Jawa Timur turun langsung atas nama lembaganya/komunitasnya. Mereka datang sebagai wakil lembaganya untuk melakukan misi kemanusiaan dan pemberian bantuan yang sangat dibutuhkan para korban keganasan Semeru.

Sungguh, banyak bantuan berdatangan dari berbagai pihak. Semua komunitas berlomba-lomba berpartisipasi mendonasikan sebagian rejekinya untuk sesama. Tumpukan bantuan pun   melimpah, termasuk bantuan baju bekas layak pakai yang terpaksa dibuang karena banyak yang tidak layak pakai. Sembako juga begitu, sudah melimpah. Cukup untuk beberapa bulan ke depan. Untuk itulah ada himbauan bahwa bantuan sebaiknya dalam bentuk uang yang ditransfer ke rekeningnya Baznas, jika memungkinkan bantuan dapat berupa semen, kayu, besi, alat pertukangan, sapu, sekop, pacul dan sejenisnya. Sementara untuk bantuan berupa sarung, pempers, pakaian dalam wanita, pembalut, makanan bayi dan ibu menyusui, vitamin dan sejenisnya masih dibutuhkan dan bisa disalurkan ke Posma (pos bersama) FPRB Jawa Timur, yang didirikan di Candipuro dan Pronojiwo.


Konon, aturannya, Posko (pos komando) itu hanya ada satu yang didirikan oleh BPBD setempat sebagai pusat komando. Namun, di lapangan masih sering ditemui komunitas/lembaga yang mendirikan tenda dengan tulisan pos komando yang sangat besar sehingga tampak dari jauh keberadaannya. Apakah itu salah? BNPB dan BPBD lah yang bisa menjawab.

Semoga bencana segera berlalu, untuk kemudian bersama membangun kembali kehidupan warga setempat yang lebih baik sesuai konsep daya lenting. Artinya, tidak ada salahnya jika segera dimulai kajian kebutuhan pasca bencana dengan tetap taat protokol kesehatan. Tentu yang melakukan jitupasna ini bukan relawan biasa. Mereka adalah relawan pilihan, dan itu adanya hanya di FPRB Jawa Timur. Salam Tangguh. [eBas]

 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment