News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Forum PRB Jatim Adakan Koordinasi Terbatas Bahas Program Kerja 2022

Forum PRB Jatim Adakan Koordinasi Terbatas Bahas Program Kerja 2022

Surabaya Jawa Timur – Forum PRB (Pengurangan Risiko Bencana) Jawa Timur, pada Jum’at (3/12/21), menyelenggarakan Rapat Koordinasi Terbatas terbatas, bertempat di Hotel Santika Gubeng Surabaya. Kegiatan tersebut membahas renstra (rencana strategis) Forum PRB Jatim tahun  2020 – 2023 dan mengevaluasi giat yang telah dilakukan, seperti pendampingan destana, kegiatan SDSB, serta giat sapa destana, yang merupakan hasil dari kegiatan jambore beberapa bulan yang lalu. Dalam kegiatan sapa destana, ternyata banyak destana yang sudah terbentuk, tetapi sekarang sudah tidak ada program kerjanya, bahkan hanya tinggal namanya saja.

“Hal ini terkait dengan sumber daya manusia yang mampu dan mau menggerakkan destana. Apalagi dukungan dari pihak terkait masih kurang,” kata Zaenal Fatah, petugas sapa destana di wilayah Trenggalek.

Miranti, dari Planas (Platform Nasional) / Siap Siaga, mengatakan, apa tujuan, peran dan program Forum PRB kedepan ? Hal ini penting agar hasil evaluasi hari ini bisa menjadi bahan penyusunan program tahun 2022.

Menurut  Ratna dan Choirul Anam, program Sapa Destana masih tampak formalitas, sehingga perlu diperbaiki agar makna kegiatan sapa destana benar-benar bermanfaat bagi kemajuan program destana.

 “Peserta sapa destana ternyata bukan anggota destana atau Forum PRB, karena memang belum dibentuk. Tahun 2022 baru akan di bentuk,” katanya.

Untuk itulah  perlu ada sosialisasi keberadaan Forum PRB, dan pentingnya program SPAB kepada masyarakat yang berdomisili di kawasan rawan bencana.

Program SPAB, Pembentukan Destana, program SDSB, serta Sapa Destana perlu dibenahi dengan melibatkan lebih banyak pihak, khususnya di daerah setempat.


“Kawasan rawan bencana perlu dipasangi rambu-rambu peringatan dan jalur evakuasi, dengan melibatkan masyarakat setempat agar mereka mengerti fungsi dan manfaatnya, sehingga mereka mau menjaga dan memeliharanya alat yang harganya tidak murah,” kata Alfin, panggilan populer Zaenal Fatah.

Choirul Anam juga menyampaikan, “Perlu adanya giat peningkatan kapasitas, baik itu di pra, saat dan pasca. Perlu regulasi penggunaan dana desa untuk giat PRB. Sapa destana adalah upaya menyemangati destana yang sudah terbentuk agar giat nyata dengan program-programnya dibidang PRB. Sekaligus melihat faktor pendukung dan hambatan yang ada. Forum PRB tingkat desa di Blitar  sudah pernah ada tapi vacum karena Covid-19. Sasaran sapa destana ini punya kesamaan potensi bencana tsunami, selain potensi bencana yang sifatnya lokal.”

Pada kesempatan yang lain, Fatoni mengatakan, “Di Kabupaten Malang sudah sering ada pelatihan peningkatan kapasitas bersama berbagai komunitas. Sayangnya yang di latih hanya satu desa saja, sementara desa sekitar belum tersentuh. Masih lemah soal pembuatan dokumen karena harus dibahas dengan pejabat di atasnya.”


“Di Lumajang akan diadakan temu 40 destana yang telah terbentuk untuk giat peningkatan kapasitas dan menyusun program kerja tahun depan, “ menurut Anin.

“Untuk itu pemahaman tentang pengurangan risiko bencana (RPB) perlu ditekankan lagi di masa depan.  Masing-masing destana yang di sapa oleh petugas sapa destana diharapkan  membuat RTL (Rencana Tindak Lanjut) untuk giat peningkatan kapasitas sehingga destana ada giatnya. Giat destana dilakukan secara berkala dan melibatkan relawan Forum PRB Kabupaten Kota kemudian setelah giat disampaikan ke BPBD Provinsi Jatim dan BPBD Kabupaten Kota untuk diketahui sekaligus membangun sinergi untuk giat sapa destana kedepannya, “ kata Sekjend Forum PRB Jawa, Timur Catur Sudharmanto. (Eb)

 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment