News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

FPRB Jatim Mengadakan Rakortas Tahun 2021

FPRB Jatim Mengadakan Rakortas Tahun 2021

Sungguh cerdas pengurus forum pengurangan risiko bencana (FPRB) Jawa timur, mengadakan rapat koordinasi terbatas (Rakortas) di penghujung tahun 2021.  Langkah strategis ini perlu diambil ditengah gairahnya daerah membentuk Forum PRB Kabupaten/Kota, yang diinisiasi oleh relawan setempat. Baik itu pengurus FPRB Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

Rakortas yang diselenggarakan di Hotel Santika , jumat (3/12/2021), mencoba mengevaluasi segala program yang telah dilakukan selama ini. Seperti program safari mosipena, sambang dulur sinau bareng (SDSB), pelatihan pesantren tangguh bencana, diskusi konservasi, gerakan penghijauan, dan sapa destana.

Sapa destana tahun ini dilaksanakan di 8 Kabupaten. Pesisir selatan Jawa timur, yaitu Pacitan, Blitar, Malang, Trenggalek,  Tulungagung, Lumajang, Banyuwangi dan Jember. Sebagai program baru, sapa destana mendapat sambutan yang menggembirakan. Banyak pihak yang ikut nimbrung demi suksesnya acara. Seperti BPBD Provinsi Jawa Timur, FPRB di semua tingkatan, komunitas relawan dan BPBD setempat. Bahkan pihak pejabat daerah juga berkenan hadir.

Melihat animo masyarakat yang diluar ekspektasi itu, sudah selayaknya program ini perlu segera dibenahi agar semakin terasakan oleh para penerima manfaat dalam rangka membangun budaya sadar bencana. Termasuk pelibatan multi pihak, khususnya aktor setempat, agar bisa melanjutkan melakukan pendampingan pasca program sapa destana.

Ada yang bilang bahwa progra sapa destana ini sebagai upaya “menyapa kembali” Destana yang lelap tidur (tidak aktif), serta menguatkan kembali, memotivasi dan mengedukasi masyarakat dan anggota destana Tentang Issue Gempa & Tsunami, yang disebarkan oleh BMKG di Pesisir selatan Laut Jawa.

Semua perlu dilakukan agar masyarakat tidak panik. Karena bencana tersebut adalah Potensi yang kita tidak pernah tahu kapan terjadinya, akan tetapi kita perlu menyadarkan masyarakat untuk meningkatkan kapasitas, kesiap siagaan,  melatih dan menyiapkan diri jika bencana tersebut betul-betul terjadi. Sehingga masyarakat bisa melakukan evakuasi mandiri sebelum bantuan dari luar berdatangan. Sesuai jargon “Siap Untuk Selamat”.


Harapannya, kedepan acara sapa destana ini juga bisa menjadi ajang silaturahmi bagi destana di berbagai daerah, selaras dengan program yang telah di rintis oleh FPRB Jawa Timur yaitu SDSB yang melibatkan multi pihak.

Dalam rakortas, banyak agenda yang menjadi garapan forum dibidang sosialisasi pengurangan risiko bencana kepada masyarakat. Mengingat bencana bukan hanya urusan Pemerintah  saja, akan tetapi urusan semua dari elemen Pentahelix (Pemerintah, Dunia Usaha, Akademisi, Media dan Masyarakat).

Agenda lain yang tidak kalah pentingnya adalah meningkatkan sumber daya manusia anggota forum, serta pelibatan aktor lokal sehingga bisa turut berperan serta dalam pendampingan dan fasilitasi kepada masyarakat luas. Khususnya pengurus destana yang baru bangun dari tidurnya setelah di sapa.

Sementara itu, bidang humas dan kemitraan, kedepan diharapkan semakin berperan mengkomunikasikan kiprah FPRB dalam kebencanaan yang berkolaborasi dengan BNPB maupun BPBD dan komunitas relawan lainnya, melalui berbagai media, agar keberadaannya semakin dikenal khalayak ramai. Termasuk membuat profil forum yang representatif. Salam tangguh, salam sehat, bermanfaat dan bermartabat. [eB]

 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment