News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Jangan Mudah Curhat Di Medsos, Harapan Sekretaris Pokja Desa Damai Sidomulyo

Jangan Mudah Curhat Di Medsos, Harapan Sekretaris Pokja Desa Damai Sidomulyo

Kota Batu Jawa Timur – Sekretaris Kelompok Kerja (Pokja) Desa Damai Sidomulyo Azizah dan Ketua Forum Perempuan Desa Damai Sidomulyo Menok yang ikut dialog dengan Ketua P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak Kota Batu pada Kamis (14/10/2021) di Gedung B Lt 2 Balai Kota Among Tani menyayangkan sikap masyarakat yang curhat permasalahan di Media Sosial.
Azizah menyampaikan kepada Ketua P2TP2A Kota Batu Desy Pangalila berharap masyarakat tidak asal share foto ketika ada masalah rumah tangga atau kekerasan berbasis Gender. “Untuk memanusiakan manusia meskipun perilakunya negative karena makhluk tuhan. Setiap relawan dipesan agar hati-hati dengan tidak mengumbar aib di masyarakat. Kami dari Rumah Ayom seolah-olah tidak ada gerakan tapi kita sudah bergerak. Saat kita memberikan bantuan itu pasti ada beban moral dan mental pada penerimanya mohon supaya bisa dihindari. Karena bisa dianggap orang lain merendahkan si penerima, supaya relawan juga tidak dianggap tebar pesona. Kita bisa mempertanggungjawabkan diinternal. Kebaikan jangan diumbar di media sosial. Media digital jejaknya tidak bisa dihapus. Ada ibu-ibu curhat di medsos lalu tertipu karena mengumbar foto di Medsos. Rasan-rasan di Medsos jejak digital tak terhapuskan. Ada yang buat status menimbulkan ujaran kebencian, mempengaruhi pola fikir orang lain. Padahal dengan Curhat di Medsos tidak menyelesaikan persoalan, “tutur Azizah.
Sedangkan Menok Ketua Forum Perempuan Desa Damai Sidomulyo menyampaikan bahwa Forum Perempuan Desa Damai Sidomulyo baru terbentuk beberapa bulan yang lalu. Forum Perempuan baru terbentuk beberapa bulan yang lalu di Desa Sidomulyo. Forum Perempuan di Rumah Ayom Bidang Penanganan jadi tanda tanya besar bila ada kasus belum bisa menangani. Menok menuturkan, “Bila ada kasus tidak semua orang bisa menangani permasalahan ini. Ketika mau lapor sulit mengutarakan, tapi hanya bisa curhat dengan melihat kelingkungan sekitar. Berharap bidang penanganan agar fokus dan tahu dalam penanganan kalau ada kasus. Butuh ilmunya, di PKK pernah dibentuk paralegal untuk menampung kasus yang ada di Desa. Kenapa paralegal tidak berkelanjutan, karena dari atas membentuk langsung selesai tidak ada tindak lanjutnya. Di PKK Pokja 1 ada Rumah Curhat, berharap ada pelatihan dengan benar. Apa yang perlu ditanyakan bila menerima kasus, supaya tidak salah mencatat. Catatan sangat penting untuk menyelesaikan persoalan, hal yang pantas atau tidak harus disampaikan pada mereka yang menangani. Semoga ada pelatihan lanjutan baik dari Dinas P3AP2KB maupun dari Wahid Foundation.”
Menanggapi keluhan ibu-ibu tersebut Ketua P2TP2A Kota Batu Desy Pangalila menyampaikan, “P2TP2A sudah satu visi untuk memberikan perlindungan pada perempuan dan anak. P2TP2A melakukan penanganan kasus, untuk pencegahan preventif, di DP3A, pencegahan diberi nama Puspaga Pusat Pelayanan Keluarga, agar ibu dan anak berperan baik supaya tidak terjadi kekerasan pada anak.” (Erwin)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment