Peserta Jambore Relawan, Bersemangat Sambut Mobil Hangat
Mereka datang dari berbagai daerah untuk memeriahkan kegiatan yang baru pertama kalinya diadakan oleh BPBD Provinsi Jawa Timur. Begitu juga BPBD Kabupaten/Kota banyak yang hadir, namun ada juga yang berhalangan hadir dengan alasan tertentu.
Sungguh, mereka yang tidak hadir akan merasa sangat menyesal, dikarenakan adanya pihak-pihak yang memberi layanan prima kepada seluruh peserta Jambore, termasuk masyarakat sekitar, berupa makanan dan minuman gratis.
Diantaranya, ada Nasi Pecel, Nasi Ayam, Penyetan, Pop mie, Kacang ijo hangat, Kopi Vietnam, Es teh, dan aneka minuman sashetan. Semuanya disajikan selama 24 jam. Tanpa lelah petugasnya melayani dengan penuh senyum. Pasti lelah, namun tetap ramah.
Peserta Jambore benar-benar dicukupi kebutuhannya yang berkaitan dengan makan dan minum, sehingga tidak perlu takut kelaparan. Apalagi jatah nasi kotak dari panitia dan aneka menu kuliner juga tersedia di warung sekitar lapangan.
Salah satu penyedia konsumsi gratisan adalah Yayasan Gerakan Amal Sosial (GAS) Nusantara, Tulungagung, yang bekerjasama dengan lembaga manajemen infaq (LMI). Mereka memberikan layanan minuman segar dingin dan kopi panas, serta makanan ringan. Uniknya mereka melayani dari atas mobil yang biasa disebut ‘Food Truck’, milik LMI. Makanya diberi nama ‘Mobil Hangat’.
Kata Susanto, salah satu pengurus LMI, Food Truck ini merupakan mobil siaga pangan yang biasanya diaktifkan saat respon bencana alam, non alam dan sosial. Termasuk aktif terlibat dalam penanganan pandemi Covid-19 beberapa tahun yang lalu.
“Mobil ini merupakan hasil kerjasama Pelindo dengan LMI yang kami sinergikan dengan GAS Tulungagung. Dalam kegiatan Jambore, mobil hangat ini selain melayani relawan dan panitia Jambore, juga dinikmati oleh para tamu undangan dari berbagai instansi yang turut dalam Jambore serta warga setempat,” kata pria yang saat ini dipercaya menjadi ketua Forum PRB Kabupaten Tulungagung.
Karena banyaknya pihak yang menyediakan layanan makan minum gratis, lahirlah guyonan bahwa Jambore yang pertama ini menjadi ajang penggemukan relawan, disamping sebagai media berbagi informasi, tukar pengalaman, dan memperluas jejaring kemitraan antar pihak.
Siapa tahu sepulang Jambore, muncul gagasan mengadakan latihan gabungan untuk meningkatkan kapasitas relawan, sesuai klaster yang diminati, sekaligus membangun kebersamaan dan kekompakan dalam kerja-kerja kemanusiaan.
Sambil minum kopi di samping ‘Mobil Hangat’, Santo menceritakan bahwa LMI siap berkonstribusi dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan ketangguhan Masyarakat melalui program GANALA (Siaga Bencana Alam), yang dilakukan secara berkala dengan sasaran yang berbeda.
Menurut Santo bahwa, kedepan keberadaan ‘Mobil Hangat’ akan semakin ditingkatkan, Baik itu pelayanannya, maupun jenis menu yang disajikan. Termasuk menyediakan kopi bubuk khas Tulungagung, pungkasnya. [eBas]
Post a Comment