News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Kebakaran Hutan Gunung Arjuno Capai 3910 Ha, BPBD Jatim Ajukan Tambahan Armada Helikopter Dan Optimalkan Penanganan Lewat Darat

Kebakaran Hutan Gunung Arjuno Capai 3910 Ha, BPBD Jatim Ajukan Tambahan Armada Helikopter Dan Optimalkan Penanganan Lewat Darat

Pasuruan pintubatu.com -  Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Gunung Arjuno semakin meluas, BPBD Jatim ajukan tambahan armada helikopter dan optimalkan penanganan lewat darat.
Kondisi angin yang cukup kencang di sekitaran area Taman Hutan Rakyat (Tahura) R. Soerjo membuat kebakaran hutan dan lahan di wilayah Gunung Arjuno kian meluas hingga ke wilayah Kota Batu dan Kabupaten Mojokerto.
Dirilis dari bpbd_jatim dijelaskan bahwa, BPBD Jatim mengambil langkah cepat dengan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penanganan Bencana Karhutla di Posko Kaliandra, Prigen, Kabupaten Pasuruan Jawa Timur, Selasa (5/9/2023).
Rakor yang dipimpin oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Gatot Soebroto ini dihadiri Tenaga Ahli BNPB Kol. Inf. Heri Setvono. Kadishut Jatim Diumadi. Dandim 0819 Pasuruan Letkol Arhanud Nur Iskak dan Kapolres Pasuruan AKBP Bayu Pratama Gubunaki.
Hadir pula perwakilan BPBD dari empat daerah, yakni, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kota Batu dan Kabupaten Mojokerto, serta stakeholder terkait, seperti, TNI, Polri, BMKG Juanda, Perum Perhutani dan Masyarakat Peduli Api (MPA).
Dalam paparan awal, Kalaksa BPBD Jatim menyampaikan tentang perkembangan kegiatan water bombing dan luasan lahan terdampak karhutla yang kini telah mencapai 3.910 ha.

Titik api yang terbaca dalam Sipongi juga bertambah. Dari awalnya 7 titik, lalu meluas 50 titik dan Senin malam menjadi 156 titik.
Atas kondisi ini, Kalaksa Gatot Soebroto meminta saran dan masukan dari berbagai pihak terkait upaya percepatan penanganan Karhutla di Gunung Arjuno. Termasuk usulan kepada BNPB agar ada penambahan bantuan helikopter untuk kegiatan water bombing.
Kadishut Jatim Djumadi dalam kesempatan ini juga menyampaikan pentingnya upaya percepatan penanganan Karhutla di wilayah Tahura R. Soerjo.
Sementara, Tenaga Ahli BNPB Heri Setyono menyatakan, selain kegiatan water bombing lewat udara, upaya pemadaman karhutla juga penting dilakukan melalui darat.

"Karena bagaimana pun water bombing itu mempunyai banyak keterbatasan, seperti waktu terbang dan tempat pengambilan sumber air," pungkasnya. (Erwin)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment