News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Pentingnya Gerakan Pelokalan Untuk Kerja-kerja Kemanusiaan

Pentingnya Gerakan Pelokalan Untuk Kerja-kerja Kemanusiaan

 


Surabaya pintubatu.com - Keberadaan Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB) sebagai mitra kritis dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), punya peran penting di semua fase bencana. 

Terkait dengan hal itu, kawan-kawan yang tergabung dalam LokaNusa, mengadakan Webinar ke-4 dengan tajuk: garda depan gerakan pelokalan di indonesia. Jum’at (11/08/2023). 

Ismail Almariza, dalam postingannya di grup Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK) Indonesia, mengatakan, dalam seri webinar ke-4 LokaNusa ini, kita akan mengupas lebih jauh beragam praktik baik yang dilakukan oleh; Forum PRB Sulawesi Tengah, Aksi Komunitas, dan Yayasan Papua Mandiri dalam mengupayakan pelokalan di tingkat tapak.


Di awal webinar, disampaikan juga oleh Indira, bahwa forum lokanusa terbentuk dari hasil ngobrol beberapa pihak yang melihat pentingnya kerja-kerja kemanusiaan dalam keterlibatannya menangani bencana yang semakin baik dan bermanfaat, terkait dengan upaya pemenuhan kebutuhan penyintas. Diantaranya melalui program pemberdayaan sehingga terjadi peningkatan kapasitas warga lokal.

Ini penting agar bantuan kemanusiaan terdistribusikan dengan baik dan merata. Adapun bantuan itu tidak harus berupa logistik, namun lebih kepada pelibatan warga lokal untuk lebih cepat pulih (build back better). termasuk upaya perkuatan relawan lokal dalam membantu pengelolaan penyintas.

Kelis, dari Yayasan Papua Mandiri, dalam paparannya mengatakan bahwa Yayasannya mengikuti dinamika perubahan kebijakan nasional dan daerah dalam upaya pengurangan risiko bencana berbasis komunitas (PRBBK) dengan kapasitas yang ada. Serta berinisiatif melakukan identifikasi dan mendorong keterlibatan LSM di Papua dalam upaya membangun ketangguhan di Papua, berkolaborasi dengan lembaga donor.


“Fokus kami diantaranya, penguatan kapasitas SDM relawan lokal, meningkatkan kualitas program Destana (Desa Tangguh Bencana) dan SPAB (Satuan Pendidikan Aman Bencana), penguatan jaringan kerjasama aktor lokal, dan meningkatkan kinerja pelayanan penguranganrisiko bencana (PRB) yang inklusi,” kata Kelis, yang juga sebagai Ketua Forum PRB Papua.

Sementara, Shadiq, dari Forum PRB Sulawesi Tengah menambahkan bahwa perlunya upaya penyadaran kepada masyarakat dan pejabat setempat tentang adanya potensi bencana di daerahnya, sehingga kebijakan yang dihasilkan berbasis PRB.

“Yang kami lakukan adalah mendorong munculnya aksi PRB, baik itu mandiri, maupun adanya inisiasi dari pihak luar. Pengembangan peringatan dini berbasisi pengetahuan lokal, serta fasilitasi penyusunan peraturan Bupati terkait penggunaan dana desa untuk PRB,” ujarnya dengan bangga.

Sedangkan Petrasa Wacana, mengatakan bahwa pelokalan itu menjadi penting, mengingat bencana semakin sering terjadi dengan segala dampaknya yang semakin komplek, termasuk masalah kemiskinan.


“Dalam membangun pelokalan, hendaknya Forum PRB giat merangkul berbagai pihak untuk berkoordinasi membahas isu-isu pelokalan secara bersama,” harapnya.   

Diiakhir webinar, Samsul, dari lembaga kemanusiaan mengatakan, sebenarnya isu pelokalan itu sudah lama disuarakan. Namun masih berupa wacana yang perlu didiskusikan oleh banyak pihak, agar komunitas kemanusiaan dapat bekerja untuk memberi dampak positif. Dengan demikian, diskusi semacam ini perlu terus dilakukan sehingga keberadaan Forum PRB sebagai garda depan penggerak pelokalan menampakkan hasil, pungkasnya. [eBas]


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

1 comments:

  1. Giat PRB itu merupakan giat bersama bukan giat sendiri2. Ingat bencana urusan bersama. Kolaborasi perlu kesetaraan saling menguatkan bukan memanfaatkan,.

    ReplyDelete