News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Peluncuran Modul SPAB Komprehensif 2023, Secara Luring Dan Daring

Peluncuran Modul SPAB Komprehensif 2023, Secara Luring Dan Daring


 Surabaya pintubatu.com - Plan Indonesia, bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Seknas Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) menggelar Soft Launching modul SPAB komprehensif 2023. Dengan tema “Modul Baru, Semangat Baru, Implementasi SPAB di Indonesia, Kamis (20/07/2023), di Hotel Mercure Sabang, Jakarta Pusat. Namun juga bisa diikuti secara daring lewat zoom meeting.

Dini Widiastuti, dari Plan Indonesia, dalam sambutannya mengatakan bahwa program SPAB bertujuan untuk melindungi siswa agar dapat belajar dengan aman. Untuk itulah kami terus memperbaiki modul SPAB, termasuk mengkaitkan dengan masalah perubahan iklim dan bebas ancaman bagi siswa perempuan.


“Dukungan media massa juga diperlukan untuk mengenalkan modul SPAB dan prakteknya di sekolah. Diharapkan semua pihak dapat berkolaborasi dalam rangka uji coba modul ini,” ujarnya.

Menurutnya, surat edaran ke sekolah untuk penyelenggaraan SPAB, dalam rangka membangun ketangguhan, yang diintegrasikan dengan program Katana (Kelurahan Tangguh Bencana) dan Destana (Desa Tangguh Bencana), hendaknya juga memperhatikan kelompok disabilitas dan anak perempuan yang rawan kekerasan.


Dikatakan pula bahwa sesungguhnya anak-anak itu sangat rentan terhadap bencana. Untuk itulah perlu ditangguhkan melalui edukasi bencana yang berkelanjutan. Sehingga, ketika terjadi bencana, kegiatan belajar mengajar tetap dapat berjalan melalui pendidikan darurat, yang ditangani secara bersama sesuai modul yang telah diperbaiki.

Berton, dari BNPB mengatakan, bagaimana menyiapkan masyarakat tangguh. Salah satunya melalui program SPAB. Sehingga mereka dapat mengenali potensi bencana, memahami risikonya dan dapat melakukan sesuatu ketika terjadi bencana.


“Dinas pendidikan daerah harus dikuatkan dalam kegiatan SPAB melalui modul yang telah diperbaiki sesuai standar. Kegiatan SPAB juga harus dilakukan secara terus menerus serta perlu adanya evaluasi dan monitoring,” katanya berharap.

Sementara itu, Esti Pibrianto, salah seorang peserta dari Kulonprogo, berharap SPAB dapat berlangsung dengan baik dan harus disosialisasikan sampai ke daerah, terutama daerah rawan bencana yang didukung oleh Pemda. Hal ini mengingat Dinas Pendidikan sampai saat ini kurang peduli.

Sedangkan Thomas, dari Manggarai, NTT bertanya lewat chat, apakah SPAB itu wajib dilaksanakan di semua sekolah? Kami di Manggarai, ada lima SD yang pernah mendapat program SPAB dari PMI bekerjasama dengan AmCroos. Saat kami coba mengadvokasi ke sekolah, kepala sekolah dan guru merasa belum tahu jika ada SPAB. 


Untuk itulah, menurut Amri dari komunitas relawan Jakarta, pemerintah yang berwenang di sektor pendidikan perlu mendisain SPAB menjadi hal yang mandatory. Bukan sebatas himbauan dan anjuran yang tidak ada anggarannya.

Sementara itu, terkait dengan sedikitnya jumlah fasilitator SPAB, menurut Mesdiono, dari PMI Kalimantan Timur, bisa diambilkan dari fasilitator destana maupun katana untuk diperbantukan menangani SPAB.


“Tinggal bagaimana BNPB dan Kemendikbud dan ristek merangkul dan menggerakkannya dengan segala fasilitasnya. Jangan hanya menghimbau untuk berpartisipasi tanpa kompensasi sama sekali,” harapnya.

Sedangkan Darman Eldin, dari Sikka, NTT menuturkan bahwa, atas inisiatif MDMC NTT, SK Bupati tentang Sekber SPAB sudah ada. Namun hingga saat ini pihak BPBD dan Dinas Pendidikan belum siap melaksanakan SPAB di sekolah. Saran saya, agar ada penekanan dari pusat terkait penyelenggaraan SPAB, pungkasnya. [eBas]


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment