Ketika Tarawihnya Pindah Ke Mall
Seperti biasanya, sudah bisa ditebak, bahwa minggu pertama puasa, Masjid selalu dipenuhi warga yang ingin mengikuti prosesi sholat tarawih. Bahkan, di beberapa Masjid, jamaahnya sampai meluber ke halaman. Akibat banyaknya Jamaah. Termasuk jumlah takjil yang terkumpul pun sangat mencukupi untuk dibagi.
Ya, minggu pertama Jamaahnya membeludak penuh semangat. Seakan berlomba melepas kangen, dapat bertemu kembali dengan ritual sholat taraweh. Karena tidak semua orang berkesempatan menikmati taraweh tahun ini dikarenakan satu dan lain hal. Sayangnya, rasa kangen itu kebanyakan hanya berlangsung selama seminggu saja.
Setelah memasuki minggu ke dua, dapat ditebak, pelan tapi pasti, shafnya semakin maju ke depan, karena ditinggalkan Jamaahnya, setelah merasa cukup melepas kangennya terhadap ritual sholat tarawih.
Mereka mulai beralih ke aktivitas yang tidak kalah pentingnya, yaitu persiapan lebaran. Termasuk menyiapkan bekal untuk mudik ke kampung halaman, pamer cerita sukses di rantau. Keramaian Masjid pun bergeser ke Mall dan pertokoan yang menyediakan harga obralan.
Diantaranya beli baju baru di pusat perbelanjaan yang menjanjikan diskon spesial, pengadaan aneka kue lebaran agar meja tamu tampak penuh menggoda selera, serta pernak pernik lainnya untuk mudik sebagai oleh-oleh buat sanak kerabat dan handai taulan.
Nanti, ketika sepuluh hari terakhir ritual tarawih mendekati finish, dapat dipastikan Masjid akan semakin sepi ditinggal mudik Jamaahnya, atau jamaahnya terlalu repot dengan persiapan lebaran. Jumlah pengirim takjil pun juga berkurang signifikan. Termasuk para penikmat takjil.
Hanya mereka yang sudah tidak memiliki kampung halamanlah, atau sengaja tidak mudik, yang setia menjaga Masjid, juga kebagian menghabiskan takjil yang masih terkumpul agar tidak mubadzir. Selamat menyongsong Hari Raya Idul Fitri 1444 H, mohon maaf lahir dan batin. [eB]
Post a Comment