News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Pertemuan Awal Yang Dinamis Antara Relawan Dengan BPBD Kota Surabaya

Pertemuan Awal Yang Dinamis Antara Relawan Dengan BPBD Kota Surabaya

 


Surabaya Jawa Timur – Kopi Darat Relawan Se Surabaya, Selasa (13/09/2022) yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya bertempat di Gedung Aula BPBD Kota Surabaya, Jalan Jemursari Timur Nomor 2, Surabaya. Dihadiri oleh Drs. Ridwan Mubarum, M.Si, Pejabat Sekretaris, sekaligus Plt Kepala BPBD Kota Surabaya  beserta staf dengan suasana hangat tanpa batasan karena dilakukan duduk lesehan. 

Pada acara curah pendapat, masing-masing peserta menyampaikan gagasan, harapan dan kegiatannya selama ini demi kebermanfaatan bersama untuk Kota Surabaya.

Salah satu peserta Prasojo, yang lebih dikenal dengan panggilan Kapten Gendeng, dari Forum Bersama Lintas Komunitas Jawa Timur mengatakan, “Anggota kami sangat banyak, sudah lama kami bergerak pada fase pra bencana, dengan melakukan sosialisasi, edukasi dan simulai tentang penanggulangan bencana kepada berbagai kalangan masyarakat, agar jumlah korban bencana dapat dikurangi.”


Peserta yang hadir ada pula yang mengusulkan agar BPBD Kota Surabaya menyelenggarakan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas relawan sesuai dengan klaster. Serta dibantu dalam penanganan kecelakaan dijalan raya.

“Kedepan perlu kiranya ada pertemuan bersama dan latihan bersama, antara relawan dengan staf BPBD yang sangat banyak itu, agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menangani penyelamatan korban kecelakaan lalu lintas,” katanya.

Sedangkan Wawan Kimiawan dari Kotak Amal, hanya mengingatkan bahwa keberadaan Forum sebagai mitra kritis BPBD, itu harus berisi elemen pentahelix dalam arti sebenarnya. Untuk itulah kiranya perlu didukung gagasannya Drs. Ridwan Mubarum, M.Si bahwa, Forum PRB Kota Surabaya harus diketuai oleh pejabat. Misalnya Sekretaris Kota atau Wakil Walikota. Ini penting agar bisa menggerakkan OPD terkait, akademisi, praktisi, dunia usaha, dan media, agar terlibat dalam penyelenggaraan program kerja forum, dalam arti luas.

Dengan kata lain, jika ketua forum dipegang oleh relawan, maka elemen pentahelix yang lain akan malas berkiprah dalam forum, dan ini sudah banyak contoh bahwa forum hanya diisi oleh mayoritas relawan, sedangkan elemen pentahelix lainnya akan muncul ketika ada acara seremonial saja.

Terkait dengan upaya pembentukan Forum PRB Kota Surabaya, diharapkan BPBD selalu menggunakan buku pedoman pembentukan Forum PRB yang diterbitkan oleh Planas yang bekerjasama dengan BNPB.


Sedangkan Ocha, dari Navshoot, mengingatkan bahwa relawan tidak bisa mengatur BPBD. Karena relawan punya aturan sendiri yang tersirat dalam Peraturan Kepala (Perka) BNPB Nomor 17 tahun 2011. Sedangkan BPBD juga harus patuh terhadap regulasi yang mengaturnya, termasuk mengerjakan tugas tambahan sesuai arahan dan kebijakan walikota/bupati, sebagai atasan langsungnya.

Dipenghujung acara, disepakati bahwa pertemuan berikutnya akan dilaksanakan pada bulan November 2022. Harapannya, pada pertemuan nanti ada penambahan komunitas yang saat ini belum terdata.

Pada kesempatan itu pula, Alfin yang juga ikut mengurusi Jamaah LC, menyerahkan sebagian data keberadaan komunitas relawan di Surabaya, hasil dari rekap absen relawan peserta acara kopi darat relawan Surabaya yang dilaksanakan secara mandiri. [eB]


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment