News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Jagongan Sebagai Wadah Meningkatkan Kapasitas Relawan Kebencanaan

Jagongan Sebagai Wadah Meningkatkan Kapasitas Relawan Kebencanaan


Dalam rangka ikut memeriahkan acara tahunan Konfrensi Nasional Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (KN-PRBBK) yang ke XV tahun 2022, pengurus Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum-PRB) Jawa Timur menggelar beberapa webinar dengan tema yang berbeda.

Untuk webinar hari pertama, Rabu (28/09/2022), tema edukasi kebencanaan dengan membahas tentang Menuju Sekolah Aman Bencana, Praktik inklusi mandiri dan penerapan SPAB, KKN Tematik, dan Edukasi Kebencanaan untuk masyarakat oleh komunitas. Masing-masing narasumber menyampaikan praktik baik tentang pelaksanaan edukasi bencana di daerahnya masing.  


Begitu juga dengan komunitas Jamaah Lorong Community (LC), oleh pengurus Forum-PRB) Jawa Timur diberi kesempatan menceritakan praktik baik memanfaatkan media jagongan untuk berbagi pengalaman dan sarana tukar informasi diantara relawan dari berbagai komunitas.

Dalam acara jagongan itu, siapa saja boleh bergabung untuk jagongan. Contohnya, Papang dari BNPB, Ninil dari Planas, dan pengurus Forum PRB, serta para pegiat kebencanaan, pernah mampir, untuk berbagi cerita. Dari merekalah relawan yang tergabung dalam Jamaah LC mendapat informasi terbaru yang sangat layak untuk dijadikan bahan jagongan. 

“Jamaah LC itu tidak memiliki struktur kepengurusan. Semua punya peran yang sama dalam meramaikan basecamp dengan konsep dari kita oleh kita dan untuk kita,” kata Edi Basuki, selaku anggota Jamaah LC.

Dikatakan oleh pria yang aktif di kepengurusan Forum PRB Jawa Timur, bahwa Jamaah LC baru membentuk panitia jika akan melakukan kegiatan hasil kesepakatan jagongan. Semua berkesempatan menjadi panitia. 


Artinya mereka semua belajar berani tampil menjadi panitia yang bertanggungjawab, sehingga di komunitas ini tidak dikenal istilah 4L (lu lagi, lu lagi). Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan diantarnya gerakan sodakoh nasi bungkus untuk kaum dhuafa, bersih pantai, edukasi konservasi dan penanaman mangrove dan temu komunitas relawan se Surabaya.

Sesungguhnyalah masih banyak relawan yang belum tahu banyak tentang apa itu Renkon (Rencana Kontigensi), RPB, dan berbagai dokumen lainnya. Termasuk apa itu SKPDB dan KN-PRBBK itu sendiri. Saat jagongan itulah mereka saling berbagi cerita sambil ngopi. 

Dalam kesempatan tanya jawab, Anisatu Nadhiroh, praktisi kebencanaan dari Kota Blitar, mengatakan sangat apresiatif terhadap kegiatan Jamaah LC yang tidak melembaga dan kental dengan pendidikan non formal.


“Hal apakah yang membuat para relawan yang tergabung dalam jama'ah LC mau dan konsisten jagongan bareng, dan bagaimana cara pengelolaan pengetahuannya,” tanya mbak Anis, begitu sapaan akrabnya.

Sungguh pertanyaan yang sulit untuk dijawab. Mengingat dalam acara jagongan itu tidak ada rumus tertentu agar semua aktif. Karena semua berangkat dari adanya kesamaan minat untuk berkumpul mempererat silaturahmi, memperluas jejaring pertemanan dan adanya kebutuhan mengedukasi diri untuk meningkatkan kapasitas secara mandiri. [Erwin]

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment