News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Forum PRB Jawa Timur Adakan Pilot Project Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB)

Forum PRB Jawa Timur Adakan Pilot Project Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB)

Kabupaten Kediri Jawa Timur - Dalam rangka mendukung Kebijakan Pemerintah untuk pengembangan Satuan Pendidikan Aman Bencana, Forum PRB Jawa Timur menyelenggarakan serangkaian kegiatan pengembangan Satuan Pendidikan Aman Bencana sebagai sebuah percontohan yang mempertimbangkan kemandirian dan inklusi di sebuah sekolah di desa wilayah rawan bencana.

Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB) Jawa Timur bekerjasama dengan BPBD Provinsi Jawa Timur Sabtu (30/7/2022) telah mengadakan acara Lounching Program Forum PRB Jawa Timur Pilot Project Satuan Pendidikan Aman Bencana. Pelaksanaannya bertempat di Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel yang beralamat di Desa Siman Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri.


Selain dihadiri BPBD Provinsi Jawa Timur acara tersebut juga dihadiri oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Dewan Pengarah Forum PRB Jawa Timur, Koordinator Siap Siaga Jawa Timur, Sekretaris SPAB Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten/Kota Kediri, BPBD Kabupaten/Kota Malang, BPBD Kabupaten/Kota Blitar, BPBD Kota Batu, BPBD Kabupaten Jombang, Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Kemenag Kabupaten Kediri, MKKS Kabupaten Kediri, MKPI - ITS, Forum Pasuruan Sehat, ADEMOS, HFI Jawa Timur, Yayasan Jagad Alam Nusantara, Jangkar Kelud, PT Tirta Investama, Forum PRB Kabupaten Kediri dan Komite Sekolah MTs Sunan Ampel Kabupaten Kediri. Dilaksanakan selama 1 hari diikuti 150 siswa dan Fasilitator dari Jangkar Kelud sebanyak 10 orang.

Menurut Sekjend Forum PRB Jawa Timur Catur Sudarmanto,S.Sos, M.MB, “Loanching  Program Forum PRB Jawa Timur Pilot Project Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) ini, dilakukan karena sampai hari ini belum ada satu sekolahpun di Jawa Timur yang benar-benar bisa dijadikan rujukan untuk belajar SPAB. Maka Forum PRB Jawa Timur perlu menginisiasi Pilot Project SPAB yang dilaksanakan sesuai dengan Permendikbud No. 33 tahun 2019, yang memenuhi 10 indikator dengan 22 sasaran (output), guna memenuhi indikator tersebut, kegiatan ini akan dilaksanakan selama 12 kali pertemuan. Kegiatan lounching ini juga bersamaan dilaksanakannya MOS alias Masa Orientasi Siswa. Sejak diterbitkannya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru (Permendikbud No. 18/2016), istilah MOS diubah menjadi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS. MPLS untuk siswa baru dengan pemberian materi-materi antara lain Dasar Penanggulangan Bencana, Pemetaan daerah rawan bencana, Menyusun Sistem Peringatan Dini, PPGD (Pelatihan Penanganan Gawat Darurat) dan dilanjutkan Simulasi.”


“Acara dimulai dengan sambutan Kepala Sekolah MTs Sunan Ampel Muda'i, S.Ag, sambutan Sekjen Forum PRB Jatim dan sambutan Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jawa Timur Andhika N Sudigda, ST, M.SI sekaligus membuka secara resmi pelaksanaan Pilot Project SPAB di MTs Sunan Ampel Siman Kepung Kediri. Dilanjutkan Penandatanganan dukungan dan komitmen pelaksanaan kegiatan tersebut yang ditanda tangani oleh Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jawa Timur, Sekjend Forum PRB Jawa Timur DAN Kepala Sekolah MTs Sunan Ampel Kediri, “tambahnya.

Sedangkan Arna Ferajuanie salah seorang pengurus Forum PRB Jatim dalam paparannya menjelaskan, “Untuk memahami risiko penting dimulai dari diri kita sendiri dan mengenal dengan lebih baik lingkungan kita, agar dapat secara mendiri memutuskan apa yang perlu dilakukan agar kita dapat lebih siap dalam menghadapi potensi ancaman/bahaya yang ada di sekitar kita dengan cara mengenal ancaman/bahaya, mengenal kerentanan kita terhadap potensi ancaman tersebut, dan membangun kapasitas untuk menjawab kesiapan menghadapi potensi bahaya.”


“Pendekatan Satuan Pendidikan Aman Bencana merupakan salah satu upaya membangun kapasitas di lingkungan satuan pendidikan yang perlu secara terintegrasi selaras dengan ketangguhan masyarakat di sekitarnya, agar memiliki kemampuan dalam melakukan respon darurat awal yang perlu dibangun berdasarkan kondisi di masing-masing, sehingga potensi risiko dapat secara berangsur semakin berkurang. Setiap anak memiliki hak mendapatkan pendidikan yang layak. Kejadian bencana berdampak terhadap anak baik secara fisik, sosial, ekonomi, dan psikososial. Berbagai tantangan yang mendasar pentingnya implementasi SPAB antara lain, lokasi sekolah umumnya berada di lokasi rawan bencana, SPAB belum menjadi program prioritas, implementasi regulasi masih belum optimal, masih kurangnya budaya kesiapsiagaan, kerja sama antar pihak masih kurang, belum optimalnya pemanfaatan teknologi teknologi SPAB adalah proses implementasi yang dilakukan dengan pendekatan mandiri, partisipatif dan inklusif, fasilitatif, kolaboratif, “pungkasnya. (Erwin)

 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment