Siap Siaga Mengadakan Bimbingan Teknis Destana Bagi Fasilitator
Kabupaten Malang Jawa Timur - Dalam rangka
peningkatan kapasitas para pegiat Desa Tangguh Bencana (Destana) dalam rangka
pembentukan sekaligus pendampingan destana,
Siap Siaga mengadakan kegiatan bimbingan teknis destana yang
diintegrasikan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Penilaian Ketangguhan
Desa (PKD).
Kegiatan yang diikuti oleh fasilitator Destana Jawa Timur,
BPBD Provinsi Jawa Timur, dan empat BPBD Kabupaten yang difasilitasi oleh Siap Siaga, bertempat di gedung Balai Besar
Pelatihan Pertanian, Ketandan, Lawang, Kabupaten Malang Jawa Timur.
“Kegiatan ini disamping untuk meningkatkan kemampuan
melakukan fasilitasi destana, dikemudian hari untuk mencapai kondisi destana
yang ideal, juga sebagai ajang tukar pengalaman diantara fasilitator destana
dalam melakukan kegiatan selama ini,” kata Ansila, dari Siap Siaga, dalam
sambutan pembukaan kegiatan, Rabu, (22/06/2022).
Dikatakan pula bahwa Siap Siaga bekerjasama dengan BPBD
Provinsi Jawa Timur untuk percepatan pencapaian destana dengan melakukan
berbagai pendekatan. Baik secara kwalitas, maupun kwantitas. Diantaranya
pendekatan berbasis kawasan, serta pendekatan berbasis KKN Tematik untuk
percepatan destana, serta terbentuknya peta jalan pembentukan destana di Jawa
Timur.
Diakhir sambutannya, ibu yang enerjik itu juga mengatakan bahwa ke dapan pembentukan destana harus melibatkan kelompok difabel. Disamping itu fasilitator destana juga harus memasukkan issue kesetaraan Gender, Disabilitas dan Inklusi Sosial (GEDSI) dalam pembentukan destana dan pendampingannya.
Sementara, Yusuf, dari BPBD Kabupaten Banyuwangi, mengatakan
bahwa destana yang sudah ada diharapkan aktif dengan kegiatan pengurangan
risiko bencana. Seperti pemasangan rambu-rambu evakuasi, papan pengumuman di
daerah yang memiliki potensi bencana. Termasuk di wilayah wisata pantai.
“Saya melihat di daerah pantai yang banyak dikunjungi
wisatawan, jarang terpasang rambu-rambu evakuasi, dan titik kumpul jika ada
bencana. Inilah yang seharusnya dikerjakan oleh kawan-kawan destana,” katanya
berharap.
Sedangkan Dianita, dari BPBD Kabupaten Pacitan, dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Siap Siaga yang telah mendampingi empat BPBD di Jawa Timur untuk percepatan program destana. Dia juga mengatakan bahwa sampai saat ini masih banyak BPBD yang belum menerapkan SNI dan PKD. Mungkin, Siap Siaga melalui programnya bisa mendorong terjadinya perubahan, melalui berbagai pertemuan yang diikuti oleh para pihak.
Dalam bimbingan teknis selama tiga hari, akan dibahas
tentang pemetaan tantangan destana,
Gedsi dalam penanggulangan bencana, peran dan teknik fasilitasi, SNI destana
dan PKD, Konsep akselerasi destana, pencapaian destana Jawa Timur, RPB, Renkon,
dan Gedsi, KRB dan evakuasi Gedsi, serta F-PRB, Desa dan pelibatan dalam
penganggarannya.
Dalam acara diskusi, muncul permasalahan terkait dengan
pelaksanaan destana. Seperti minimnya dukungan anggaran, serta kurangnya
kepedulian BPBD terhadap keberlanjutan destana. Artinya, keberadaan destana
bisa bertahan hidup dengan segala aktivitasnya, jika ada kepedulian dari Desa.
Gus Yoyok, salah seorang pengurus Forum PRB Jawa Timur yang berpengalaman sebagai juri lomba destana, mengatakan, kebanyakan destana dianggap baik apabila dokumen yang dipersyaratkan lengkap sesuai aturan untuk keperluan administrasi sekaligus layak diajukan sebagai peserta lomba destana dengan berbagai kategori yang sesuai dengan kondisi dan persiapannya.
“Ke depan hal semacam ini perlu ditinjau ulang agar
keberadaan destana itu benar-benar dapat berperan dalam upaya pengurangan
risiko bencana serta terlibat dalam penanggulangan bencana manakala di
daerahnya terjadi bencana,”. tambahnya mengakhiri acara hari pertama. [eB]
Post a Comment