Stand LPBI NU Mendapat Apresiasi Dari Delegasi Manca Negara
Pasuruan Jawa Timur - Rumah Resiliensi Indonesia (RRI) (27/5/
2022) yang disediakan panitia GPDRR ke-7 ini, LPBI NU mendapat sambutan yang
luar biasa dari delegasi luar negeri seperti Perancis, Denmark, Jerman, Amerika,
India dan Swis. Di acara kunjungan perwakilan delegasi luar negeri di sajikan
beberapa produk program ketahanan pangan dan program pengurangan risiko bencana
khususnya masalah lingkungan hidup dan perubahan iklim.
LPBI-NU mengangkat tema lingkungan hidup di tengah perubahan
iklim, delegasi ini dipimpin oleh Yoyok Wachyudi , sapaan Gus Yoyok, salah satu
motor penggerak Forum Pengurangan Risiko Bencana di Jawa Timur menyampaikan
lewat sambungan selulernya Minggu (29/5/2022). Dituturkan bahwa isu nyata yang
semakin memprihatinkan saat ini adalah masalah lingkungan Indonesia di tengah
perubahan iklim akan berdampak pada ancaman bencana alam, Isu atau permasalahan
Lingkungan saat ini di Indonesia yang kita hadapi Polusi, Perubahan iklim,
Populasi, Penipisan Sumber Daya Alam, Pembuangan Limbah, Kepunahan
Keanekaragaman Hayati, Deforestasi atau Penggundulan Hutan, Fenomena Pengasaman
laut, Penipisan Lapisan Ozon, Hujan Asam, dan Rekayasa Genetika.
Gus Yoyok, yang juga pengurus Forum PRB Jawa Timur, didampingi A. Majid Riduwan, menjelaskan masalah lingkungan hidup di Indonesia dan dunia semakin banyak dan penting untuk segera dicari solusinya. Jika berbagai permasalahan lingkungan ini tidak dicari solusi, maka keberlanjutan kehidupan manusia di bumi akan mengkhawatirkan. Hal ini dikarenakan alam menjadi sumber pemenuhan segala kebutuhan hidup manusia, yaitu penyedia udara, air, makanan, obat-obatan, estetika, dan lainnya. Kerusakan alam sama dengan kerusakan kehidupan manusia menjelaskan kepada pengunjung tentang beberapa program kegiatan yang sudah di jalankan. Salah satu diantaranya adalah program lingkungan hidup, dalam bentuk edukasi dan studi konservasi alam yang ditindak lanjuti dengan gerakan penghijauan yang diikuti oleh masyarakat dan pemangku kepentingan.
Salah satu wujud nyata program LPBI NU yang sudah
dijalankanya adalah 9 Program Go Green (Menanam Pohon, Menyuarakan dan
mendorong agar semua elemen masyarakat mensukseskan “Go Green Campaign”,
Mengefisienkan pengunaan energi listrik sehari-hari dan mengurangi penggunaan
bahan bakar minyak dan batu bara, Mengurangi penggunaan kertas, Mengefisienkan
dan mengurangi pengunaan air yang tidak perlu dalam penggunaannya sehari-hari,
Melakukan Perubahan ke Gaya Hidup Hijau yang Ramah Lingkungan, Jika barang atau
alat Electronik Rusak, maka berupaya untuk melakukan perbaikan atau Repair,
Berkomitmen untuk terus mengajak semua anak bangsa tanpa kecuali, agar dapat
terus menyuarakan dan mempromosikan Go Green Indonesia Ku, Menggalakkan Program
Perbaikan,” ujar Gus Yoyok.
Sangatlah penting kita bersama-sama bersinergi menyelesaikan permasalahan yang ada saat ini khususnya masalah lingkungan hidup & perubahan iklim yang saat ini terjadi di Indonesia maupun di dunia untuk mencarikan solusi dan mewujudkan dengan melakukan kegiatan wujud nyata pengurangan risiko bencana bisa kita lakukanan berbagai kegiatan konsep 7 R (Recycle (Mengolah Kembali), Reuse (Memanfaatkan Ulang), Reduce (Mengurangi), Replace (Menggantikan), Replant (Menanam Kembali), Refill (Mengisi Ulang), Repair (pemeliharaan atau perawatan)
Kita merasa bersyukur bahwa Tuhan Yang Maha Pemurah
menganugerahkan kita kekayaan alam yang melimpah. Kita dianugerahi ribuan pulau
dan lautan yang luas serta selat-selat dengan sumber daya alam yang lengkap dan
berharga,, kita manfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan menjaga
alam ini dari kepunahan dan bencana alam, diakhir penjelasannya, dia berharap,
agar hasil dari GPDRR Ke-7 ini nanti bisa ditindak lanjuti dengan kerja-kerja
kolaboratif antar pihak, termasuk melibatkan kelompok rentan, kaum marginal dan
difabel. Mengingat bahwa bencana adalah urusan bersama. Kita Jaga Alam, Alam
Jaga Kita. (Y.Amin)
Post a Comment