News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Komunitas Jangkar Kelud Adakan Tradisi Riyayan, Sempat Terhenti Saat Pandemi Covid 19

Komunitas Jangkar Kelud Adakan Tradisi Riyayan, Sempat Terhenti Saat Pandemi Covid 19

Kabupaten Malang Jawa Timur - Jangkar Kelud adalah suatu perkumpulan masyarakat di lereng Gunung Kelud yang memiliki perhatian untuk upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB) yang diakibatkan oleh erupsi Gunung Kelud. Mereka tersebar di wiliayah Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Malang Jawa Timur.

Sejak tahun 2008 Perkumpulann Jangkar Kelud ini kelahirannya diinisiasi oleh Perkumpulan Kappala Indonesia, dengan tujuan membangun kesiapsiagaan kepada masyarkat yang hidup dan penghidupannya di daerah rawan ancaman erupsi Gunung Kelud, supaya memahami, dan menyadari adanya potensi ancaman bencana di wilayahnya, sesuai dengan konsep hidup harmoni bersama ancaman (living harmony with risk).

“Hal ini terbukti ketika Gunung Kelud erupsi pada tanggal (13/2/ 2014), tidak ada korban jiwa secara langsung. Saat itu warga secara mandiri melakukan pengungsian ke tempat yang telah ditentukan, termasuk mengadakan penyediaan makanan sebelum dapur umum berdiri,” kata Anto, salah seorang peserta Riyayan Jangkar Kelud, Minggu (22/05/2022).

Untuk mempererat tali silaturahmi, Jangkar kelud mempunyai tradisi unik yang dipertahankan hingga saat ini, yaitu Riyayan Jangkar Kelud yang dilaksanakan setiap bulan Syawal dengan tempat yang selalu bergilir, sesuai kesepakatan.

Kali ini kegiatannya berlangsung di Gedung Pertemuan Kantor Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri diikuti oleh berbagai komunitas relawan dan masyarakat sekitar. Mereka dengan gembira bersalam-salaman saling memaafkan sambil menikmati hidangan tradisional. Diantaranya Pisang dan Kacang rebus.

Praktek baik ini sempat terhenti karena pandemi covid 19 yang melanda di Negeri ini. Baru tahun 2022 ini, dimulai lagi acara Riyayan Jangkar Kelud, dengan konsep Kumpul Uwul (berkumpul dengan patungan dana) dari seluruh peserta yang hadir. Ini juga tradisi warga Jangkar Kelud yang selalu dilakukan dengan semangat.

Dalam acara tersebut, Direktur Kappala Indonesia Sutrisno (45) memberi sambutan dengan menceritakan sedikit perjalanan terlahirnya Jangkar Kelud. Harapannya, semangat membangun kesiapsiagaan warga lereng Gunung Kelud tetap terjaga.


Sementara, Koordinator Umum Jangkar kelud, Catur Sudarmanto yang akrab dipanggil mbah dharmo, menyampaikan terima kasih kepada Kappala Indonesia, Kepala BVMBG Kelud, semua anggota Jangkar Kelud di tiga wilayah kabupaten, BPBD Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang,  yang telah bersedia menyempatkan waktunya untuk hadir pada acara Riyayan tahun ini.

“Terimakasih atas partisipasinya, semoga upaya pengurangan risiko bencana dapat menumbuhkan budaya sadar bencana bagi masyarakat yang berdiam di sekitar lereng Gunung Kelud,” kata pria yang saat ini mendapat amanah sebagai Sekjen Forum PRB Jawa Timur, periode 2021 – 2023.

Sementara, Rendy, dari BPBD Kabupaten Kediri, mengusulkan yel yel Jangkar Kelud sebagai penyemangat anggotanya dalam melakukan kerja-kerja kemanusiaan. Adapun Yel yel yang dimaksud adalah, "Salam33 ...... Tetap Siaga......,” kemudian disambut oleh anggota yang hadir dengan kompak penuh semangat.

Pewarta : Sigit Widiarto

Editor    : Edi Basuki

 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment