7 th Global Platform for Disaster Risk Reduction Bali 2022, Catatan Dari Nusa dua Bali.
Nusa Dua Bali - Tak hanya sebuah komitmen. Strategi
kerja riil harus dilakukan.
Hadir dalam
perhelatan besar berskala internasional bisa jadi sebuah kesempatan yang
langka.
Apa dan bagaimana maunya pertemuan para stakeholder Pengurangan Risiko Bencana (PRB) ini?
Ajang GPDRR
(Global Platform for Disaster Risk Reduction) tahun ini, bertujuan untuk
meningkatkan upaya PRB melalui komunikasi dan koordinasi antara para pemangku
kepentingan seperti pemerintah, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), organisasi
dan institusi internasional, lembaga swadaya masyarakat, ilmuwan atau akademisi
dan pelaku sektor swasta untuk berbagi pengalaman dalam merumuskan panduan
strategis untuk pelaksanaan kerangka global PRB atau Sendai Framework for DRR
2015-2030.
Pertemuan ini sekaligus menjadi ajang kolaborasi bagi Indonesia dan seluruh negara di dunia untuk membahas pentingnya mitigasi dan pengurangan risiko bencana dalam upaya mencapai ketangguhan bencana dan pembangunan yang berkelanjutan.
Hal yang paling
penting selanjutnya adalah strategi menuangkan dokumen perencanaan dalam aksi
nyata di lapangan dalam penanganan bencana untuk mengurangi risiko ketika
terjadi bencana.
Strategi Sistem Manajemen Kelangsungan Usaha bagi pelaku usaha sebagai salah satu yang sangat terdampak dengan adanya pandemi. Selain itu, strategi kebencanaan yang berbasis wilayah yakni Program Desa Tangguh Bencana (Destana) diharapkan dapat di scale up ke skala yang lebih luas untuk mendukung program resilient city based on spatial plan.
Strategi tersebut diharapkan disegerakan dan diinisiasi bersama oleh seluruh pihak terkait, agar dapat menghadapi setiap perubahan dan segera beradaptasi, serta memulihkan diri dengan cepat khususnya terhadap bencana yang terjadi.
Acara ini juga menjadi momentum untuk mengevaluasi keberhasilan dan tantangan dalam pengurangan risiko bencana dan untuk mempercepat kemajuan menuju ketahanan bencana dan pembangunan berkelanjutan.
Sebagai tuan rumah, Pemerintah Indonesia mengusung tema Dari Risiko ke Resiliensi: Menuju Pembangunan Berkelanjutan untuk Semua di Dunia yang Berubah oleh Covid-19. Tema ini secara sederhana juga dapat dipahami sebagai “Gotong Royong untuk Tangguh Bencana”.
Pembahasan PRB, secara sederhana adalah langkah-langkah untuk meningkatan kapasitas masyarakat, dan menurunkan kerentanan. Upaya-upaya ini tidak akan bisa dijalankan secara parsial, atau secara individual.
Upaya harus dilakukan secara masif oleh siapa saja, dimana saja dan kapan saja. Tidaklah tergantung pada para pekerja atau para aktifis kebencanaan saja. Semua pihak sesuai pada bidangnya, berkesempatan yang sama untuk melakukan upaya PRB. Lebih jauh lagi tentang hasil yang diharapkan adalah ketangguhan yang berkelanjutan. Masyarakat korban bencana diharapkan akan segera pulih tidak hanya secara fisik, namun mampu segera beradaptasi untuk melanjutkan kehidupannya tanpa banyak menghadapi masalah.
Oleh Saiful Anam Ketua LPBI-NU Kabupaten Mojokerto
Editor : Arif Erwinadi
Post a Comment