Lokakarya Penyusunan Panduan Program Rehab Renkon
Surabaya Jawa Timur - Penyusunan Panduan Program Rehab
Renkon terkait dengan penanganan bencana, ternyata belum semua OPD (organisasi
perangkat daerah), terlibat aktif. Masih sekedar seremonial sambil menunggu
arahan dan petunjuk lebih lanjut dari atasannnya. Melalui lokakarya diharapkan ada perubahan yang signifikan dalam
upaya menangani bencana, mengingat masalah bencana itu urusan bersama.
Kegiatan yang di gelar dipenghujung tahun ini bertempat di
Hotel Aria, Surabaya, selama dua hari, Kamis – Jumat tanggal 16 – 17 Desember
2021, dibuka secara resmi oleh Asisten Pemerintahan bidang Kesejahteraan
masyarakat Provinsi Jawa Timur, Beni, yang didampingi Gunarso dari bidang Rehab
Rekon BPBD Provinsi Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Beni mengatakan bahwa di seluruh wilayah
Provinsi Jawa Timur memiliki potensi bencana. Sehingga semua daerah harus
diantisipasi dengan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Salah
satunya dengan pembuatan pedoman program rehab rekon yang bisa direplikasikan
di berbagai daerah di Jawa Timur.
“Aturan dari pusat terkait dengan kebencanaan sebenarnya
sudah banyak. Tinggal bagaimana menyusun regulasi yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan potensi lokal. Inilah salah satu tugas yang ingin dibahas dalam
lokakarya ini,” kata pria yang memiliki usaha kuliner di daerah Mojokerto.
“Saya dari Dinas Pertanian, belum pernah mengikuti kegiatan
seperti ini. Jika ada bencana, biasanya ada staf Dinas Pertanian yang
diperintah turun ke lokasi untuk melihat dampak bencana terhadap lahan
pertanian. Kemudian dilaporkan ke pejabat atas sebagai bahan pengambilan
kebijakan terkait dengan bantuan yang akan diberikan,” Kata Misdi, staf
Kesekretariatan, Dinas Pertanian Jawa Timur.
Apa yang disampaikan di atas juga muncul dari beberapa perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) yang menghadiri Lokakarya Pembelajaran dan Konsultasi Publik Panduan Program Rehabilitasi dab Rekontruksi (rehab rekon) Pasca Bencana Provinsi Jawa Timur.
Sementara, Ansila Bere, yang mewakili Siap Siaga, mengatakan
bahwa program kemitraan ini sebagai upaya memperkuat penanggulangan bencana di
Jawa Timur, dalam bentuk asistensi teknis dalam pengembangan dan penguatan
sistem dan kapasitas penanggulangan bencana.
“Penyusunan pedoman ini akan dijadikan acuan untuk
menerapkan kebijakan rehab rekon di Jawa Timur secara spesifik sesuai kultur
bencananya, termsuk penganggarannya,” Ujarnya menyinggung penyelenggaraan
lokakarya ini.
Untuk itulah, masih kata Ansila, berharap melalui kegiatan
ini akan diperoleh masukan yang konstruktif dan produktif dari berbagai pihak
agar pedoman yang akan dihasilkan, semakin operasional dalam penerapannya di
lapangan.
Dalam kegiatan yang berlangsung penuh keakraban itu, Beni
juga berharap, setelah panduan ini disusun, wajib kiranya dipublikasikan
melalui dinas infokom dengan berbagai produk medianya. Dengan demikian
masyarakat luas akan mengetahui produk apa saja yang telah dibuat terkait
dengan upaya penanganan bencana di Jawa Timur. Sekaligus diberi penjelasan
bagaimana cara masyarakat mendapatkan informasi masalah kebencanaan [eB]
Post a Comment