News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Pelatihan Survival BootCamp, Digelar Di Bumi Perkemahan Indreng Genitri

Pelatihan Survival BootCamp, Digelar Di Bumi Perkemahan Indreng Genitri

Mojokertu, pintubatu.com  –  Pelatihan Survival BootCamp dilaksanakan di Bumi Perkemahan Indreng Genitri, Lereng Gunung Welirang, Mojokerto, Sabtu - Minggu, (14 - 15/10/2023) digelar oleh Pengurus Jamaah LC (Lorong eduCation). 

Kegiatan ini diadakan di daerah yang berketinggian 1305 Mdpl (meter dibawah permukaan laut),  dalam rangka pembinaan relawan dari berbagai komunitas di bidang keterampilan Survival. Sementara, survival itu merupakan kondisi darurat yang tidak dikehendaki, datang kapan saja dimana saja, dimana kondisi itu sampai pada batasan mengancam nyawa manusia.

Kondisi itu bisa terjadi pada siapa saja, termasuk fokus kita pada para relawan kemanusiaan. Maka untuk menghadapi kondisi tersebut butuh pengetahuan dan keterampilan individu.

"Jika kapasitas individu mampu ditingkatkan, termasuk praktek dalam situasi black out untuk melatih mental. Ini merupakan upaya menggali potensi untuk menolong orang lain akan lebih terbuka," ujar Wawan, Narasumber kegiatan.
Hari ke-2, peserta akan dikenalkan keterampilan dasar, seperti cara membuat api tanpa korek api, mengolah/mencari air yang layak minum, dan mengenalkan cara mencari makanan dalam kondisi darurat.

"Yang utama dalam menghadapi kondisi darurat  adalah kemampuan individu dalam mengolah pikiran. Maka dalam giat ini peserta akan dikenalkan dengan positive mental attitude," kata Wawan Kim, panggilan akrab Rahmad Subekti Kimiawan.

Dikatakan pula bahwa kemampuan apapun yang dimiliki seseorang tidaklah cukup tanpa didukung kesiapan mental, dan itu ada dalam pikiran kita.

Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menjaga persatuan dan kesatuan relawan, menambah wawasan, sekaligus meningkatkan kapasitas, agar sewaktu-waktu dapat digerakkan untuk kerja-kerja kemanusiaan di lokasi bencana.

Maka, pelajaran yang utama selanjutnya adalah mempraktekkan kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari, seperti pola hidup teratur, peduli pada sesama, membantu sesama, dan meringankan beban sesama. 

“Dengan belajar survival, seseorang dapat mengendalikan amarah, tidak gampang emosi, berupaya selalu sabar, punya empati, dan sejenisnya. Itu semua dapat menjadi pelajaran yang baik, dan relatif lebih mudah nantinya seseorang mengolah mental/pikirannya saat menghadapi situasi darurat,” ujarnya, yang juga sebagai Ketua Pusat Survival Skills Indonesia.
Menurut Hana, salah seorang peserta pelatihan dari Surabaya, mengatakan bahwa kegiatan ini sangat penting dan bermanfaat untuk menambah wawasan terkait dengan bagaimana bertahan dalam kondisi darurat. Harapannya, kegiatan ini ada tindak lanjutnya dengan materi yang beragam sesuai klaster yang memungkinkan relawan dapat berperan di dalamnya.

Sementara, Erick, anggota  panitia, mengatakan bahwa ke depan jika memungkinkan, kegiatan yang telah diawali oleh Jamaah LC ini dapat dikerjasamakan dengan Forum PRB Jatim yang menangani bidang peningkatan kapasitas relawan penanggulangan bencana.

"Kerjasama meningkatkan kapasitas relawan kiranya perlu berkolaborasi antar pihak   untuk memudahkan pembinaan, koordinasi dan mobilisasi  dalam kerja-kerja kemanusiaan, baik saat pra bencana, tanggap darurat, maupun pasca bencana," katanya. [eBas]

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment