News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Atasi Stunting Kemenkes Bekerjasama Dengan PBNU, Gelar Acara Penguatan Posyandu Cegah Stunting Perspektif Agama

Atasi Stunting Kemenkes Bekerjasama Dengan PBNU, Gelar Acara Penguatan Posyandu Cegah Stunting Perspektif Agama

Kota Batu www.pintubatu.com - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bekerjasama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar acara Program Cegah Stunting Perspektif Agama (CSPA) dilaksanakan selama 2 hari Rabu dan Kamis (18 - 19/10/2023) bertempat di Balai Desa Giripurno Kecamatan Bumiaji Kota Batu. 

Berbagai macam program baik dari Pemerintah Kota Batu maupun Pemerintah Desa Giripurno telah diluncurkan, indikator pencapaian yang belum terpenuhi dan angka stunting di Desa Giripurno  saat ini masih cukup tinggi.  Ternyata penurunan stunting belum signifikan, program ini adalah upaya pemerintah untuk mengejar 14% penurunan stunting di tahun 2024.


Kementerian Kesehatan mencatat beberapa permasalahan terkait stunting, antara lain: terdapat 8,3 juta dari 12,1 juta remaja putri tidak mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) dan berisiko anemia; 2,8 juta dari 4,9 juta ibu hamil tidak periksa kehamilan minimal 6 kali; hanya 46.000 dari 300.000 Posyandu Aktif beroperasi; dan 6,5 juta dari 22 juta balita tidak dipantau tumbuh kembangnya.

Ada 3 pelatihan paralel yaitu penguatan posyandu, pelatihan kader posyandu, dan pelatihan kader desa untuk penguatan keluarga. Ada 3 pemateri di pelatihan penguatan Posyandu antara lain Muslihah dari LKK PBNU (Lembaga Kemaslahatan Keluarga PB Nahdlatul Ulama), Nurmey Nurulchaq S.Psi MA dari LKK PBNU dan Dr Syifa Mustika SpPD KGEH LKNU (Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama)..
Menurut peserta pelatihan Rosidah Erawati Ketua LKKNU (Lembaga Kemaslahatan Keluarga NU) Kota Batu menuturkan, "Salah satu penyebab terjadinya stunting adalah perkawinan anak, yakni pernikahan pasangan laki-laki dan perempuan dalam usia kurang dari 19 tahun, karena organ kesehatan reproduksinya belum sepenuhnya siap."

"Berdasarkan pengalaman, anak-anak dengan gangguan stunting tidak hanya terjadi di tengah keluarga sederhana, melainkan juga bisa terjadi di tengah keluarga yang berkecukupan/mampu. Hal ini mencerminkan, persoalan stunting bukan hanya isu ketidakmampuan, tetapi juga tentang minimnya awareness terhadap persoalan ini dan pola pengasuhan balita yang tidak tepat, "tutur Era.
Kegiatan ini diikuti 30 peserta dengan melibatkan beberapa stakeholder, antara lain Dinas Kesehatan Pemkot Batu, Kecamatan Bumiaji, Pemerintah Desa, Kepala Puskesmas, PKK, Kader Desa, Kader Posyandu, IPNU, IPPNU, Fatayat dan Muslimat NU. . 

Warga Indonesia sebagian besar memeluk agama Islam dan  mayoritas mereka merupakan warganya Nahdliyin. (Erwin) 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment