News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Penanaman Mangrove Di Pantai Tambakrejo Kabupaten Blitar

Penanaman Mangrove Di Pantai Tambakrejo Kabupaten Blitar

Blitar Jawa Timur - Salah satu upaya yang dilakukan oleh BPBD Provinsi Jawa Timur untuk mengurangi dampak potensi tsunami, sekaligus untuk menghijaukan kawasan wisata pantai Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitas, adalah dengan melakukan gerakan penanaman mangrove.

Surani, Kepala Desa Tambakrejo, mengatakan bahwa upaya penanaman mangrove ini perlu disosialisasikan kepada masyarakat  untuk mendukung program Desa Wisata, mengurangi abrasi, dan antisipasi dampak pembangunan jalur lintas selatan.
“Seperti diketahui, bahaya dan ancaman bencana itu tidak mungkin dijauhi. Untuk itu perlu menerapkan konsep hidup harmoni dengan risiko (living harmony with risk). Salah satunya adalah dengan penanaman mangrove,” Kata Budi Santoso, Kalaksa BPBD Provinsi Jawa Timur. Saat membuka kegiatan di Balai Desa Tambakrejo, selasa (01/11/2022).

Pada kesempatan itu, Budi juga berharap agar warga pesisir juga berpartisipasi untuk menjaga kebersihan panta, tidak membuang sampah sembarangan, serta menanami lahan kosong dengan tanaman tegak’an maupun tanaman produktif.

“Destana ini merupakan bentuk partisipasi aktif masyarakat dalam penanggulangan bencana, sejak pra bencana, tanggap darurat, dan pasca bencana, sementara pemerintah hanya memotovasi dan memfasilitasinya,” Tambahnya. 

Tentunya kegiatan ini bisa berjalan bila pengururus F-PRB tingkat Desa bersama perangkat Desa setempat memberi contoh dan menggerakkan warganya, terkait dengan peningkatan kapasitas untuk membangun ketangguhan menghadapi bencana.
Pada kesempatan ini, Budi yang pernah menjadi pejabat sementara Bupati Blitar mengatakan, sebenarnya ada dana dari Kantor dan lembaga yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pengurangan risiko bencana. Termasuk menggunakan dana desa untuk kegiatan kebencanaan. Untuk itu perlu dibahas bersama antar pihak agar tidak menimbulkan kesalah pahaman.

Dijelaskan pula bahwa saat ini telah terjadi perubahan paradigma dalam mensikapi bencana. Dari tanggap darurat ke upaya pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan. Salah satunya dengan menggalakkan penghijauan. Dimana, bibitnya bisa diperoleh dari donatur (corporate social responsibility) dari perusahaan sebagai tanggung jawabnya dalam mendukung kegiatan sosial dan lingkungan.

“Idealnya bibit tanaman tegak’an dan pohon produktif itu tingginya satu meter agar mudah perawatannya. Hal ini akan menentukan berhasil tidaknya program penghijauan,” Ujarnya mengingatkan.

Kegiatan penanaman mangrove ini menggandeng komunitas Jawa Dwipa yang bergerak di bidang penghijauan lahan, khususnya pantai. Serta melibatkan beberapa pengurus F-PRB tingkat Desa yang sudah pernah mengikuti program destana, sebagai upaya pelestariannya. [eB]

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment